26 C
Semarang
Selasa, 28 Maret 2023

Teknologi Digital di Sektor Pendidikan Menciptakan Pembelajaran yang Bermakna dan Menyenangkan

Artikel Lain

RADARSEMARANG.ID, Semarang Pandemi Covid-19 telah menjadi teror untuk berbagai aspek di dunia selama hampir dua tahun banyak merubah berbagai aspek termasuk salah satunya sistem pendidikan.

Kondisi tersebut menjadi sebuah tantangan bagi bangsa Indonesia untuk bisa beradaptasi dengan sistem pendidikan baru yang mengandalkan teknologi.

Kementerian Komunikasi dan Informatika bersinergi dengan Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi tentunya tidak tinggal diam melihat situasi yang ada. Kegiatan adopsi teknologi digital di sektor pendidikan dilaksanakan untuk menciptakan pembelajaran yang bermakna dan menyenangkan di seluruh pelosok Indonesia dari Sabang sampai Merauke.

Sinergi dua kementerian ini diwujudkan melalui dilaksanakannya Webinar Nasional bertajuk “Teknologi Digital untuk Pendidikan” yang merupakan salah satu dari rangkaian program Adopsi Teknologi Digital di Sektor Pendidikan pada Sabtu (18/12).

Baca juga:  Berkompetisi dalam Pembelajaran IPS dengan Teknologi Digital

Direktur Ekonomi Digital Kemenkominfo RI, I Nyoman Adhiarna dalam paparannya menyatakan Kemenkominfo telah melakukan adopsi teknologi digital untuk 6 sektor strategis termasuk sektor pendidikan.

“Kami telah melaksanakan adopsi teknologi digital sektor pendidikan di 10 kawasan dari jenjang SD, SMP, SMA dan jumlah ini akan terus kami tingkatkan tentunya,” jelas I Nyoman Adhiarna.

“Kami berharap teknologi yang diadopsi dapat diimbaskan dan diadopsi dengan cepat kepada sekolah – sekolah di sekitar kawasan tersebut,” imbuhnya.

Sementara Dr. Yaswardi, M.Si. selaku Direktur GTK Pendidikan Menengah dan Pendidikan Khusus Kemendikbudristek, mengatakan bahwa pandemi Covid-19 memang telah memaksa dunia pendidikan untuk bisa sesegera mungkin melakukan transformasi digital. Begitu pun dengan pelakunya, baik guru dan murid dituntut untuk bisa cepat beradaptasi dengan sistem belajar dan mengajar yang baru.

Baca juga:  Berkompetisi dalam Pembelajaran IPS dengan Teknologi Digital

“Kegiatan pembelajaran dapat dilakukan secara daring maupun secara blended learning. Peningkatan kompetensi bagi guru dapat dilakukan melalui bimtek maupun secara blended learning, guru belajar dan berbagi pelatihan/Bimtek yang dilakukan secara full daring,” paparnya.

Irfana Steviano dari Pusat Data dan Informasi Kemdikbudristek menyatakan, rumah belajar sudah bertransformasi dari 2003, dikenal dahulunya sebagai edukasi.net awalnya merupakan penguat atau enhancement pembelajaran di kelas. “Kami menyediakan learning resources atau materials. Dari situ, kita bertransformasi menjadi platform nomor 1 di Indonesia yang digarap oleh pemerintah. Kami juga mendapatkan juara 3 dalam kategori influencer marketing dalam bidang pendidikan. Banyak sekali penghargaan diberikan kepada Rumah Belajar sebagai platform penyedia learning resources,” katanya.

Baca juga:  Berkompetisi dalam Pembelajaran IPS dengan Teknologi Digital

Menurut data dari Kemendikbudristek, hingga saat ini 1.062.342 pendidik dan tenaga kependidikan yang berasal dari 224.377 sekolah telah mengikuti pelatihan atau bimtek.

Google Master Trainer, kolaborasi antara Kemendikbudristek dengan google for education dan REFO peserta secara terpilih akan dilatih secara intensif terkait dasar-dasar keahlian Penggunaan Google suite for education dan di persiapkan untuk pengambilan sertifikasi Internasional Google Certified educator (Sertifikat Pendidik Google) Level 1.

Webinar ini turut menghadirkan, Edria Albert (CTO/Co-Founder Pahamify), Sugiyanto Yonnatan (Education Lead Google Cloud Indonesia), Andes Rizky (Leader of Indonesia VR/Arassociation), sebagai narasumber. (gie/bas)


Baca artikel dan berita terbaru di Google News


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya