
RADARSEMARANG.ID, Semarang – Kota Semarang bakal memiliki beberapa bangunan baru mulai dari mal, apartemen, ballroom, office building hingga Hotel yang berada di kawasan segitiga emas yakni di Jalan Pemuda yang tengah dikembangkan oleh SR Land.
SR Land sendiri adalah pengembang properti terdiversifikasi yang fokus di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Di lahan seluas tiga hektare bekas bangunan Pasaraya legendaris sejak tahun 1978, Sri Ratu, tengah dilakukan pembangunan mixed use.

Pembangunan mixed use property ini memang menjadi proyek lanjutan dari Sri Ratu Group untuk kembali mengepakkan sayap di dunia usaha.
Meski diterpa badai pandemi, proyek besar ini diharapkan bisa meningkatkan perekonomian masyarakat kota Semarang bahkan bisa menjadikan ladang pekerjaan bagi warga Semarang.

CEO SR Land Properties, Vonny Tresno Santoso mengatakan, jika pembangunan ini adalah babak baru yang akan mengubah citra Sri Ratu yang dulu menjadi lebih eksklusif.
Nantinya mal, hotel, hingga apartemen yang dibangun akan memiliki konsep berbeda dengan bangunan serupa di Kota Semarang, dan menggunakan smart sistem.
“Nantinya bangunan akan terintegrasi dan diharapkan bisa memberikan manfaat bagi Jateng dan Semarang. Saat ini kita manfaatkan lahan bekas ini menjadi lahan produktif dan bisa menyerap tenaga kerja dari masyarakat sekitar,” kata Vonny usai melakukan ground breaking yang dihadiri Gubernur Jawa Tengah, yang diwakili Kepala Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Jawa Tengah, Sinung N Rachmadi, dan Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi, yang diwakili oleh Wakil Wali Kota Semarang, Hevearita G. Rahayu, Kamis (18/11/2021).
Dalam pembangunan mixed use yang sudah dimulai sejak bulan April 2020 ini memiliki nilai total investasi sebesar Rp 900 Miliar hingga Rp 1 Triliun.
Pihaknya menyebut pada kuartal pertama tahun 2023, Mall ditargetkan sudah beroperasi. Sedangkan untuk Apartemen ditargetkan mulai buka pada kuartal pertama tahun 2024.
“Untuk mal kita akan ikuti perkembangan zaman sekarang kita akan buat Lifestyle Mall, nanti di kanan kirinya ada resto dan banyak area outdoor, 40 persennya berbentuk resto dan area permainan, dan akan ada bioskop yang levelnya satu tingkat diatas bioskop yang sudah ada di Kota Semarang,” bebernya.
Wakil Wali Kota Semarang, Hevearita G Rahayu pun mengatakan pembangunan, mixed use property ini diharapkan lebih mengedepankan isu lingkungan termasuk penggunaan air tanah. Tak hanya itu, Ita, sapaan akrabnya, berharap gedung yang dibangung bisa mengusung konsep green building.
“Jangan lupa masalah lingkungan juga harus diperhatikan dalam pembangunan proyek ini, selain itu masalah parkir juga nantinya harus dipikirkan dengan baik, karena kadang ada bangunan tapi lahan parkir tidak disediakan. Diharapkan juga green building, jadi gedung-gedung ini melakukan kegiatan-kegiatan yang ramah lingkungan,” jelas Ita. (mim/web/bas)