26 C
Semarang
Selasa, 28 Maret 2023

Omelet Bakar ‘Bu Nur’ Semarang, Cita Rasa Manis, Gurih, dan Pedas Bikin Nagih

Artikel Lain

RADARSEMARANG.ID – Biasanya telur omelet selalu digoreng. Tetapi berbeda dengan omelet Bu Nur yang disajikan dengan cara dibakar. Cita rasa manis, gurih, dan pedasnya sambal membuat omelet bakar ini banyak diburu pecinta kuliner.

Omelet merupakan kuliner sederhana. Berbahan dasar mi dan telur. Ramah dikantong dan menjadi makanan yang cukup banyak diburu.

Omelet Bakar “Bu Nur” berada di Kecamatan Tembalang, Kota Semarang. Tempatnya cukup sederhana. Tetapi menu yang ditawarkan cukup istimewa.

Omelet bakar ini menjadi salah satu makanan yang banyak diincar, khususnya mahasiswa. Rasa gurih mie dan telur berpadu dengan manisnya kecap membuat makanan satu ini mudah diterima lidah.

Baca juga:  Sudah Ada Sejak 1955, Nasi Koyor Kota Lama Jadi Buruan Pejabat

Saat disajikan, aroma khas kuliner bakar begitu kentara. Ditambah dengan sambal racikan khusus, menjadikan omelet bakar ini benar-benar menjadi hidangan yang menggugah selera. Begitu dimakan, semua menjadi satu. Ada rasa gurih, manis dan pedas. “Baru kali pertama coba omelet bakar, ternyata rasanya cocok di lidah. Apalagi dipadukan dengan sambal pedas, woow rasanya nampol,” kata salah satu penikmat omelet, Hamam, kepada Jawa Pos Radar Semarang.

Baca juga:  10 Rekomendasi Kuliner Legendaris di Kota Semarang, Nomor 4 Wajib Dicoba

Omelet Bakar “Bu Nur” Semarang sudah ada sejak 2011. Awalnya omelet yang disajikan sama pada umumnya, digoreng. Kemudian sang putri Liana, mencoba menu baru yakni omelet bakar. Ternyata, menu baru tersebut diterima pelanggan. Dari situlah kemudian menjadi menu spesial. Awalnya coba-coba, ternyata respon bagus dan sampai sekarang jadi menu andalan,” kata Bu Nur.

Agar pelanggan tidak bosan, disediakan juga berbagai varian menu lain. Bisa telur gongso, orak-arik, atau menu lain. Semua disajikan dengan bumbu spesial buatan sendiri. Sehingga pelanggan tidak pernah bosan. “Sampai sekarang ini diminati mahasiswa mahasiswi. Jadi mi instan saja bisa lima sampai enam kardus bahkan lebih,” ujarnya.

Baca juga:  Cita Rasa 'Sangit' Bubur Bakar Bu Lis

Pelanggan terbanyak yang datang adalah mahasiswa. Karena memang lokasinya cukup dekat dengan kampus. Tapi masyarakat umum yang sudah menjadi pelanggan juga tidak sedikit. Warung Bu Nur buka Senin – Sabtu mulai pagi hari dengan jam tak menentu sampai pukul 21.00 WIB. “Alhamdulillah pelanggan tidak pernah kecewa. Konsepnya memang sederhana agar ramah di kantong dan selalu ramai,” akunya. (mg26/mg27/fth)

Reporter:
Edisi Koran

Baca artikel dan berita terbaru di Google News


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya