
RADARSEMARANG.ID, Salatiga – Lesu darah. Kata itu tepat disematkan untuk tim Satya Wacana Salatiga (SWS) saat melawan Prawira Bandung dalam lanjutan IBL di Jakarta pada Jumat (11/3/2022) sore. Mereka dikalahkan dengan skor telak 89-50.
Berulang kali turnover, hingga gagal free throw masih menjadi momok internal. Kuarter satu dan dua bahkan bisa dikatakan tanpa defense. Anak anak Bandung leluasa main dibawah ring. Bahkan tembakan tiga angka berulang kali bisa leluasa dilepaskan.

Ketua SWS Yani Raharja mengakui, para pemainnya bertanding tidak seperti biasanya. “Karakteristik tim ini, tidak ada dipertandingan tadi. Agresifitas tim, tidak ada dipertandingan,” ujar dia.
Sementara manager SWS Martin Setyawan menambahkan, para pemain Salatiga seperti terkena mental dengan nama besar para pemain Prawira.

“Setiap game memang kadang menang dan kadang belajar. Permainan anak anak ini kurang konsentrasi di dalam lapangan. Semoga mereka dapat mengambil pelajaran berharga dari game hari ini,” ujar dia.
Pelatih Jerry Lolowang menyadari kondisi ini sejak awal. Dia pun terus merotasi dan mencoba pola tanpa memikirkan hasil. Semangat sempat muncul di kuarter ke tiga. Namun sudah terlambat karena margin point sudah terlalu lebar.
Kuarter empat sepenuhnya dipakai untuk menambah jam terbang para pemain yang rerata berusia 20an tahun ini. (sas/bas)