RADARSEMARANG.ID, Pembelajaran menarik atau menyenangkan menjadi target guru dalam melakukan pembelajaran. Berbagai metode pendekatan strategi dan media dilakukan untuk menciptakannya. Salah satunya metode Project Based Learning (PBL) pada mapel Bahasa Inggris materi teks procedure di kelas IX SMP Negeri 1 Siwalan, Kabupaten Pekalongan.
Menurut Buck Institute for Education, model pembelajaran PBL adalah suatu metode pengajaran sistematis yang melibatkan para siswa dalam mempelajari pengetahuan dan keterampilan melalui proses yang terstruktur, pengalaman nyata dan teliti yang dirancang untuk menghasilkan produk (Sutirman, 2013).
Menurut Daryanto (2009:407), project based learning merupakan cara belajar yang memberikan kebebasan berpikir pada siswa yang berkaitan dengan isi atau bahan pengajaran dan tujuan yang direncanakan.
Menurut Boss dan Kraus, model pembelajaran berbasis proyek (MPBP) adalah model pembelajaran yang menekankan aktivitas siswa dalam memecahkan berbagai permasalahan yang bersifat open-ended dan mengaplikasi pengetahuan mereka dalam mengerjakan sebuah proyek untuk menghasilkan sebuah produk otentik tertentu (Abidin, 2007:167).
Model pembelajaran PBL mempunyai beberapa karakteristik. Yaitu mengembangkan pertanyaan atau masalah, yang berarti pembelajaran harus mengembangkan pengetahuan yang dimiliki oleh siswa. Memiliki hubungan dengan dunia nyata, berarti bahwa pembelajaran yang otentik dan siswa dihadapkan dengan masalah yang ada pada dunia nyata.
Materi teks procedure yang dipelajari siswa kelas IX terdapat kompetensi dasar pada ranah pengetahuan membandingkan fungsi sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan beberapa teks prosedur lisan dan tulis dengan memberi dan meminta informasi terkait resep makanan/minuman dan manual, pendek dan sederhana, sesuai dengan konteks penggunaannya.
Serta pada ranah keterampilan menangkap makna secara kontekstual terkait fungsi sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan teks prosedur lisan dan tulis, sangat pendek dan sederhana, dalam bentuk resep dan manual.
Langkah-langkah model pembelajaran PBL dalam materi teks procedure sebagai berikut, pertama, pembelajaran dimulai dengan pertanyaan esensial. Misalnya how to use google classroom , how to make fried rice, how to play a mobile legend game dan lain lain. Pertanyaan disusun dengan mengambil topik yang sesuai realitas dunia nyata dan dimulai dengan sebuah investigasi mendalam.
Kedua, melakukan perencanaan dilakukan secara kolaboratif antara guru dan siswa. Dengan demikian siswa diharapkan akan merasa memiliki atas proyek tersebut. Ketiga, guru dan siswa secara kolaboratif menyusun jadwal kegiatan dalam menyelesaikan proyek. Keempat, memantau siswa dan kemajuan proyek. Guru bertanggung jawab untuk memantau kegiatan siswa selama menyelesaikan proyek. Pemantauan dilakukan dengan cara memfasilitasi siswa pada setiap proses.
Agar mempermudah proses pemantauan, dibuat sebuah rubrik yang dapat merekam keseluruhan kegiatan yang penting. Kelima, melakukan penilaian yang dilakukan untuk membantu guru dalam mengukur ketercapaian standar kompetensi, berperan dalam mengevaluasi kemajuan masing-masing siswa. Memberi umpan balik tentang tingkat pemahaman yang sudah dicapai siswa, membantu guru dalam menyusun strategi pembelajaran berikutnya. Dan terakhir, guru dan siswa melakukan refleksi terhadap kegiatan dan hasil proyek yang sudah dijalankan.
Dengan model ini siswa terlibat dalam kegiatan dunia nyata dan mempraktikan strategi otentik secara disiplin. Siswa bekerja secara kolaboratif untuk memecahkan masalah yang penting baginya. Teknologi terintegrasi sebagai alat untuk penemuan, kolaborasi, dan komunikasi dalam mencapai tujuan pembelajaran penting dalam cara-cara baru dan meningkatkan kerja sama guru dalam merancang dan mengimplementasikan proyek-proyek yang melintasi batas-batas geografis. Adapun kelemahannya memerlukan banyak media dan sumber belajar untuk mengembangan kerja proyeknya. (ti2/lis)
Guru Bahasa Inggris Kelas IX SMPN 1 Siwalan, Kabupaten Pekalongan