RADARSEMARANG.ID, Belajar harus memanfaatkan semua indra yang dimiliki siswa (Suherman 2002: 52). Salah satu pendekatan yang dapat digunakan oleh guru dalam pembelajaran di kelas adalah dengan menggunakan model pembelajaran SAVI (Somatic, Auditory, Visual, Intelectual).
Somatic adalah gerakan tubuh, yang berarti bahwa belajar harus dengan mengalami dan melakukan. Dalam belajar somatik siswa dapat melakukan sesuatu secara fisik yang membuat seluruh tubuh terlibat, memperbaiki sirkulasi darah ke otak, dan meningkatkan pembelajaran. Jadi, belajar somatis adalah belajar dengan bergerak dan berbuat.
Auditory adalah pendengaran, yang berarti bahwa indra pendengaran digunakan dalam proses pembelajaran dengan cara mendengarkan, menyimak, berbicara, presentasi, argumentasi, mengemukakan pendapat, dan menanggapi. Belajar auditory merupakan belajar dengan berbicara dan mendengarkan. Pikiran auditory lebih kuat daripada yang kita sadari. Kita membuat suara sendiri dengan berbicara, maka beberapa area penting pada otak kita menjadi aktif.
Visual adalah penglihatan, yang berarti bahwa belajar harus menggunakan mata melalui mengamati, menggambar, melukis, mendemonstrasikan media pembelajaran dan alat peraga. Dalam otak lebih banyak perangkat untuk memproses informasi visual daripada semua indra yang lain. Pada belajar visual siswa belajar dengan melihat contoh pada dunia nyata, diagram, dan gambaran dari segala macam hal ketika sedang belajar.
Intellectual adalah pikiran, yang berarti bahwa kemampuan berpikir harus dilatih melalui bernalar, mencipta, memecahkan masalah, mengontruksi, dan menerapkan. Kata Intelektual menunjukkan apa yang dilakukan siswa dalam pikiran mereka secara internal ketika mereka menggunakan keceredasan untuk merenungkan suatu pengalaman dan menciptakan hubungan, makna, rencana, dan nilai dari pengalaman tersebut.
Teori yang mendukung model pembelajaran Somatis Auditori Visual dan Intelektual (SAVI) adalah model pembelajaran Accelerated Learning (AL). Yaitu: teori otak kanan/kiri, teori otak three in one, pilihan modalitas ( visual,auditory dan kinesthetic)
Adapun langkah-langkah dalam pembelajaran mengidentifikasi fungsi bagian tubuh hewan dan tumbuhan dengan model pembelajaran SAVI pada siswa kelas IV SDN Srondol Wetan 02 adalah sebagai berikut. Pertama, guru memberikan sugesti positif dan menjelaskan tujuan pembelajaran (auditory), membangkitkan minat, motivasi, dan rasa ingin tahu siswa (auditory), menciptakan lingkungan fisik yang positif. Kedua, guru menayangkan video tentang bentuk dan fungsi bagian tubuh hewan, disertai dengan penjelasan dan tanya jawab tentang gambar berkaitan dengan pengalaman sehari- hari. Kemudian siswa membuat tiruan bentuk bagian tubuh hewan dengan menggunakan plastisin. Ketiga, siswa melakukan presentasi dengan menunjukkan bentuk tiruan bagian tubuh hewan dan fungsinya, serta menceritakan pengalamannya terkait dengan materi.
Meningkatkan keterampilan mengidentifikasi bentuk dan fungsi bagian tubuh hewan melalui model pembelajaran SAVI merupakan salah satu cara pembelajaran yang efektif bagi siswa kelas IV SDN Srondol Wetan 02. Model pembelajaran SAVI dapat membangun keterampilan dalam berkomunikasi, meningkatkan rasa percaya diri, dan tanggung jawab siswa untuk dapat melakukan presentasi sebaik mungkin. Siswa mendapatkan pembelajaran melalui pengamatan dan pengalamannya sehingga dapat memberikan rangsangan untuk berpikir yang akan bermanfaat dalam proses pembelajaran jangka panjang. (ips2.2/ton)
Guru SDN Srondol Wetan 02 Kec.Banyumanik Kota Semarang