
RADARSEMARANG.ID – Penggunaan gadget meningkat saat pandemi. Bagaimana tidak, dengan ruang gerak terbatasi, hanya gadget yang dapat memberi informasi. Namun seringkali penggunaan berlebihan juga menjadi bumerang. Khususnya bagi anak-anak. Karena menimbulkan efek ketagihan. Hal inilah yang membuat bapak-bapak RW 7 Kelurahan Jatisari, Mijen, Semarang, merasa prihatin. Mereka mencari cara bagaimana anak bisa terbebas dari gadget. Salah satunya melalui kegiatan bersepeda.
“Alasan inilah kenapa Komsatun terbentuk,” ujar Joko Puryanto, Koordinator Komsatun

Joko menjelaskan Komsatun sendiri merupakan singkatan Komunitas Sepeda Santun. Dinamakan demikian karena setiap gowes anggota tetap berprilaku santun. Dengan mematuhi peraturan lalu lintas.
“Dan karena masih pandemi juga, protokol kesehatan selalu kita jalankan saat berkegiatan,” ujarnya.

Awalnya Komsatun hanya beranggotakan warga RW 7 Kelurahan Jatisari saja. Namun kini banyak anggota baru. Mulai melebar ke RW lainnya. Tercatat sampai saat ini komunitasnya telah memiliki 65 anggota. Mulai dari yang termuda berumur 11 tahun hingga yang tertua 64 tahun.
“Anggota kita juga dari berbagai profesi. Ada yang dokter, polisi, swasta bahkan Pak Camat Mijen juga anggota kami,” katanya.
Komsatun mengadakan kegiatan dua kali dalam sepekan. Tiap Sabtu dan Minggu pagi. Sabtu pagi kegiatan gowes mengambil rute lebih menantang. Rutenya seperti ke Bantir, Nglimut, Singorojo, Patean, Goa Kreo dan masih banyak lainnya. Rute tersebut terbilang berat karena banyak tanjakan. Sehingga bapak-bapak yang lebih banyak ikut. Sementara untuk Minggu pagi, gowes lebih santai dan ceria. Karena banyak istri dan anak yang ikut bergabung.
“Walaupun Minggu rutenya ringan di daerah sekitar saja, tapi tetap minimal menempuh jarak 20-25 kilometer,” terangnya.
Kegiatan Komsatun tidak hanya fokus pada gowes saja. Namun juga aktivitas sosial. Bersama dengan para anggota, pihaknya rutin membantu warga yang terdampak bencana alam. Seperti memberikan bantuan ke daerah Mangkang dan Cindai saat terdampak banjir dan longsor. Hal tersebut sesuai dengan motto Komsatun. Yakni menjadi komunitas yang menjaga kebersamaan. Disamping melakukan olahraga dan rekreasi.
“Kita rekreasi bukan semata-mata ke tempat rekreasi. Tapi ketika kita di jalan gowes itu juga rekreasi. Olahraga kita tujuannya juga untuk sehat bukan untuk lomba dan jadi atlet. Dan kebersamaannyaa kita tunjukan dengan membantu sesama yang sedang kesusahan,” tuturnya.
Joko berharap ke depan anggota Komsatun kian kompak. Tetap sehat dengan gowes santun. Sekaligus mengusung misi menjaga kebersamaan dan tolong menolong bagi warga yang terdampak musibah. (akm/zal)