
RADARSEMARANG.ID – Mural tentang sejumlah superhero sedang makan mi ayam dalam mangkok jago di tembok Semarang Gallery sempat viral sejak April 2018. Karya seniman Rudy Murdock yang memparodikan lukisan The Last Supper karya Leonardo da Vinci kini sudah tak bisa dinikmati lagi. Berganti lukisan lain.
Lukisan para superhero Marvel dan DC dengan nongkrong di warung mi ayam pernah viral di berbagai media sosial. Jagoan DC Batman, Aquaman, Hawkman, Wonder Woman, Superman, Supergirl, The Flash, Green Lantern, dan Firestorm tampak akrab dengan pahlawan Marvel Hulk, Captain America, Iron Man, dan Spiderman.

Di hadapan mereka ada sejumlah mangkok bergambar ayam jago dengan sisa mi ayam. Posisi mereka mengingatkan pada lukisan perjamuan terakhir Yesus dan murid-muridnya yang dibuat Leonardo da Vinci pada 1495-1498.
Selama empat tahun, mural The Last Supper 2 : Ode to Leonardo Da Vinci terpampang di tembok Semarang Gallery dalam ukuran 15,6 meter x 4 meter. Kini lukisan tersebut sudah diganti. Tetap berasal dari tangan kreatif Rudy Murdock. Mengusung tema Mexician Grill. “Karena di sini akan dibuat restoran meksiko,” kata Rudy.

Unsur parodi tetap dibawa Rudy dalam karya kali ini. Berasal dari karya pelukis Meksiko Frida Kahlo yang berjudul ‘Potret Diri dengan Kalung Duri dan Kolibri’. Dari tangan Rudy, Frida Kahlo digambarkan sebagai perempuan modern dengan berbagai aksesoris kekinian. Tak ketinggalan telepon pintar berada di genggaman. Agar suasana Meksiko makin terasa, ditambahkan lukisan kaktus, dan ornamen lainnya.
Rudy menjelaskan, ia telah mendiskusikan konsep mural tersebut dengan pemilik restoran. Ketika diajukan konsep parodi karya seni kontemporer Frida Kahlo, ternyata disetujui.
Saat ini, sudah 30 persen jadi. Butuh waktu 1,5 bulan untuk menggambar. “Kami menggambar setiap hari jam 10 pagi sampai jam 5 sore,” kata Rudy.
Menurut Rudy, mural dan melukis memiliki perbedaan, yakni di mediumnya. Melukis biasa dapat menggunakan medium kanvas, tekstil, dan kertas. Mural memiliki kebutuhan ruang. “Sebenarnya hampir sama, kalau mural di tembok, sulitnya itu mengkonsep terlebih dahulu,” katanya.
Seniman yang sudah melukis saat kecil ini mengaku mulai berkecimpung dalam seni mural sejak sepuluh tahun lalu. Ia menggambar mural dengan memparodikan karya-karya besar seniman lain.
Lebih dari 10 lukisan mural telah ia gambar di tempat yang berbeda. Seperti hotel, restoran dan galeri seni.
Mural merupakan bagian dari karya seni. Karena dirinya merupakan seniman. “Banyak di portofolio saya, residensi, karya saya dijadikan novel, pameran tunggal, pameran terpilih. Saya bukan seniman mural, mural hanya sebagai bagian dari karya seni,” kata Rudy yang pernah belajar dan mengajar seni di Eropa ini. (fgr/ton)