RADARSEMARANG.ID – Kiprah Kendal BMX tak bisa dipandang sebelah mata. Keaktifannya mengikuti perlombaan sering membuahkan hasil. Kerap menyabet juara BMX freestyle di berbagai daerah.
Komunitas Kendal BMX aktif pada 2010. Kini, anggotanya yang aktif 20-an orang. “Kalau terbentuknya komunitas itu sudah sejak 2001. Tapi mulai aktif kegiatan dan lomba di 2010. Anggota paling muda sekitar umur 15-an,” terang Vandy, pendiri Komunitas Kendal BMX.
Rasa kekeluargaan dan saling support antar anggota menjadi kunci komunitas ini tetap bertahan. Getol mengikuti kompetisi baik tingkat nasional maupun internasional. Seperti Internasional YSAG yang diikuti oleh berbagai negara. Vandy dkk sudah banyak menjuarai berbagai kompetisi. Seperti Projamp di Tegal, Local Heroes, Kickfest di JEC Jogja, hingga kompetisi antar daerah dari seluruh Indonesia.
“Dari berbagai kompetisi itu, bukan juaranya yang dicari. Tapi persaudaraan yang utama. Biar relasinya makin banyak dan luas,” ungkapnya.
Perjuangan meraih juara tidak mudah. Banyak kendala yang dihadapi untuk mengasah skill freestyle-nya. Sebelum mendapat fasilitas tempat latihan freestyle BMX, Vandy dkk pernah diuber satpam dan petugas keamanan. Kualitas obstacle yang jelek dan sering rusak. Seiring waktu berjalan, Pemkab Kendal mulai melirik dan memperhatikan. Hingga akhirnya memfasilitasi tepat latihan, kini bernama Kendal Park BMX.
Cedera saat latihan sudah menjadi makanan sehari-hari. Namun pihaknya selalu meminimalisasi dengan mengenakan pengaman. “Risiko itu pasti ada. Tapi kami tetap safety riding. Minimal sepatu yang sesuai, pelindung lutut, pelindung tulang kering siku, dan glove atau kaus tangan, serta helm untuk kepala,” katanya.
Tidak sekadar latihan dan mengikuti kompetisi, anggota komunitas ini juga memiliki jiwa sosial yang tinggi. “Kami kerap mengadakan baksos dan donasi ketika terjadi musibah atau kejadian luar biasa, untuk membantu korban,” katanya. (cr8/zal)