
RADARSEMARANG.ID – Alas Roban selama ini lekat dengan hal-hal mistis. Terutama di Jalan Daendels. Jalan tersebut dibangun sejak zaman penjajahan Belanda. Warga sekitar menyebutnya sebagai Alas Poncowati. Konon, pengendara sering mendengar suara-suara aneh, pekikan kijang, hingga penampakan sosok makhluk halus.

Suasana jalan tersebut sangat tenang, hanya dilewati kendaraan-kendaraan besar.
Sebelah kiri dan kanan jalan tersebut berjajar pohon-pohon berukuran raksasa. Salah satu pohon beringin di pinggir jalan disebut-sebut banyak penunggunya. Konon pengendara sering disambut dengan suara-suara aneh ketika melintasi jalan tersebut.

“Orang yang dilihatin penampakan, kebanyakan orang luar. Kadang-kadang wujudnya tidak nampak, tapi suaranya ada,” ucap Boyak, 50, warga Desa Plelen, Kecamatan Gringsing yang sedang membantu mengatur lalu lintas.
Tiap hari ia menyempatkan waktu mengais rezeki di sana. Tepatnya di tikungan tajam dekat dengan pohon beringin raksasa. Menurutnya, pohon beringin itu menjadi salah satu titik angker. Warga sekitar menyebutnya pohon Anggrung. “Di situ banyak penunggunya, sebangsa genderuwo juga pocong,” ujarnya.
Tak jauh dari lokasi ada satu tempat yang disebut Mbulungan. Lokasi itu diyakini sebagai sarang genderuwo. Jalan Daendels sendiri memiliki panjang sekitar 2 kilometer. Konturnya naik turun dan berkelok-kelok. Kondisi jalannya bergelombang, walaupun terlihat mulus. Di lokasi tersebut juga terdapat tempat pembuangan PKI. Pada masa itu tujuh orang dikubur hidup-hidup. Makamnya berada di tebing sisi utara jalan.
Sudah banyak kecelakaan terjadi di jalan tersebut dan memakan korban jiwa. Mengingat medannya berliku dan cukup curam. Lokasi tersebut 24 jam dijaga oleh warga sekitar seperti Boyak. Mereka bergantian mencari sedikit rezeki dari mengatur jalan. Biasanya tiap satu jam bergati orang.
Tidak ada penerangan di jalan tersebut. Truk-truk besar juga biasanya memilih jalan ini karena jarak tempuh lebih pendek dan sedikit landai. Selain makhluk halus, ada juga penunggu yang dianggap baik. Masyarakat sekitar menyebutnya Mbah Sulaiman. Ia pernah menampakkan diri pada seorang warga. Warga tersebut diajak berkeliling ke alam lain. Ia juga diberi uang Rp 100 ribu. Uang tersebut tidak hilang walaupun dia sudah keluar dari alam lain.
“Orangnya baik, Mbah Sulaiman itu. Orang sini ada yang dibawa kemana-mana, ke alam lain. Lewatnya di papringan (rumpun pohon bambu). Katanya lewatnya jalan bagus, padahal itu hutan,” terangnya
Selain penampakan, ada misteri suara pekikan kijang. Warga di sana jarang melihat hewan tersebut. Namun tiap kali muncul suara pekikan kidang, bisa dipastikan bakal ada kecelakaan besar di sekitar jalur Pantura Alas Roban itu.
“Sebelum ada kecelakaan biasanya ada suara kidang, ngikkk gitu. Keras banget. Setelah itu pasti ada kecelakaan,” ujar Boyak.
Tak sampai di situ, Febri, warga lain mengaku pernah melihat sendiri penampakan penunggu Alas Poncowati. Namanya Jabungan, sesosok perempuan mengenakan kebaya berwarna hijau daun. Kemunculannya selalu mengganggu siapa pun yang ditemuinya.
“Saya pernah lihat sendiri itu. Pas keluar kampung naik ke jalan raya, saya berpapasan. Biasanya dia mengganggu pengguna jalan. Saya langsung kabur tancap gas,” ceritanya. (yan/zal)