RADARSEMARANG.ID, BEKERJA sebagai teller di bank membutuhkan konsistensi dan konsentrasi yang prima.
Pasalnya, akan bertemu dengan nasabah yang memiliki keperluan beragam. Semua nasabah wajib dilayani dengan sepenuh hati. Itulah yang dilakukan Tyas Puspita Sari sehari-hari.
“Tapi memang seru jadi teller itu, karena tiap hari kita ketemu orang yang karakternya berbeda-beda,” kata Tyas bersemangat.
Tantangannya adalah menjaga lingkungan kerja. Jika kunci ini terpegang, maka segalanya bisa dijalani dengan baik dan lancar.
“Kalau suasana kerja bagus, kita bisa memberikan pelayanan terbaik kepada nasabah. Karena keramahan dan senyum yang kita berikan kepada nasabah adalah benar-benar lahir dari hati dan bisa dirasakan oleh nasabah,” ungkapnya.
Sejak menjadi teller bank, Tyas lebih bisa mengontrol diri. Juga belajar berkomunikasi.
“Saya itu sebenarnya pendiam. Karena bekerja di pelayanan, positifnya bisa mengasah keterampilan berbicara,” imbuh teller Bank Magelang itu.
Selain itu, banyak hal yang justru menjadi tantangan pekerjaan. Tyas mencontohkan, kala sang nasabah menyetorkan uang koin untuk ditabung. Jumlahnya banyak dan belum dihitung.
Ia harus telaten menghitung satu per satu, sampai seluruh koin terhitung nominalnya, karena ini merupakan bentuk dari pelayanan yang akuntabel.
“Kalau uang koin kan nggak bisa pakai mesin, hehehe,” tutur perempuan kelahiran 11 September 1992 itu.
Teller bank juga harus fokus dengan transaksi yang diminta nasabah. Jangan sampai dirinya salah meng-input.
“Harus berhati-hati dalam menghitung uang, memberikan uang, dan berhati-hati dengan uang palsu,” imbuhnya.
Meskipun pekerjaan ini menyita konsentrasinya seharian, Tyas mengaku senang menjalaninya. Apalagi pekerjaan teller tidak dibawa sampai rumah. Ia bisa istirahat dan berkumpul bersama keluarga kecilnya.
Untuk menyegarkan kembali pikirannya, Tyas menghabiskan waktu luangnya bersama keluarga.
“Me-refresh-nya dengan bercanda sama suami, main musik bareng, lalu jalan-jalan, dan kita juga suka nonton film,” katanya. (put/aro)
