RADARSEMARANG.ID, BERAWAL dari ketidakpercayaan diri, justru melecut Umi Fitriyati aktif membuat konten make up secara rutin. Mulai SMK suka melihat Youtuber konten make up, liat beauty vlogger di Instagram, disitu mulai tertarik.
Mahasiswa semester akhir Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) Universitas Sains Alquran (UNSIQ) Wonosobo ini, semula menganggap temannya cantik-cantik.
“Kok aku jelek banget. Dari rasa minder itu, justru memotivasi saya untuk bisa tampil lebih percaya diri,” ujarnya kepada Jawa Pos Radar Semarang.
Bahkan ada satu selebgram yang sampai saat ini masih dia jadikan motivator. “Dia sukses karir dengan konten make up-nya. Aku senang melihatnya dan ingin seperti dia,” katanya.
Sampai akhirnya, Umi membuat konten-konten makeup di media sosial. Kadang make up-in orang lain. “Itu ada kepuasan sendiri jika berhasil make up-in orang lain dan terlihat cantik,” jelasnya.
Dia mengaku, salah satu hobinya dari kecil adalah menggambar. Nah sekarang, media gambarnya adalah muka sendiri, bukan lagi kertas putih. Setidaknya hal itu menjadi bekal untuk coret-coret muka atau make up. Tapi dia merasa masih perlu banyak belajar untuk bisa jadi make up artis (MUA).
“Kalau sekarang masih untuk diri sendiri dulu,” ujarnya.
Di sela aktivitasnya sebagai aktifis, dia merasa harus lebih produktif meskipun belum maksimal. Bahkan, akun medsos miliknya yang berisi konten makeup, kini sudah monetesasi dan menghasilkan uang.
“Alhamdulillah, meskipun ya monetnya tiktok beda sama Youtube,” katanya.
Kini dia sering mendapat orderan untuk make up teman-teman dan tetangganya. Terkadang ada permintaan dari orang di luar desa.
Namun kadang pernah merasa kehabisan waktu dan lelah, karena harus mengurus kuliah dan beberapa organisasi yang ia ikuti. Namun belakangan ini, sudah tidak ada kuliah, sudah sering bisa membuat berbagai macam konten make up.
“Kadang setiap hari, kadang dua hari sekali,” jelas gadis kelahiran 1999 ini. (din/ida)
