
RADARSEMARANG.ID, Ervina Ristiyana punya tekad besar menjadi Duta Genre. Perjuangan berat dilaluinya saat mendaftar hingga menjadi Duta Genre putri 2021 di Kabupaten Batang.
Gadis asal Desa Sidorejo, Kecamatan Warungasem itu prihatin dengan masifnya pergaulan bebas di kalangan remaja.

“Pergaulan negatif itu bisa merusak masa depan remaja. Dari situ saya memiliki keinginan pribadi yang menjadi salah satu bagian dari generasi muda yang memiliki peran aktif untuk mensosialisasikan tentang pergaulan yang sehat bagi remaja,” ujar mahasiswi Universitas Pekalongan (Unikal) ini kepada Jawa Pos Radar Semarang.
Kisahnya dimulai saat pengumpulan berkas di tahapan pemilihan Duta Genre. Ia sempat telat sehari, tapi beruntung berkasnya masih bisa disusulkan. Pada H-1 pemilihan Duta Genre, Ervina sempat kelimpungan.

Ia belum menyiapkan baju kebaya dan heals yang nantinya akan digunakan. Ia tidak punya uang untuk menyewa ataupun membelinya. “Untungnya saya bisa pinjam milik saudara saya,” ucap Ervina.
Tidak sampai di situ, berhubung tidak mempunyai dana untuk menyewa mobil, Ervina pun membonceng sang ayah. Mengendarai sepeda motor menuju lokasi, membuat make up-nya berantakan. Rok batiknya pun ikut sobek.
“Di lokasi saya menjahit dulu rok saya supaya rapi kembali. Ya, intinya perjuangan yang sangat melelahkan,” ujarnya.
Perjuangannya tidak sia-sia. Ia terpilih menjadi Duta Genre putri 2021 di Kabupaten Batang. Sebagai Duta Genre, ia ingin merangkul pemuda di kawasan lokalisasi.
PIK-R pusat informasi dan konseling remaja didirikan di sana. Namun warga sekitar menolak mentah-mentah kehadirannya. Ia dicaci-maki bahkan diusir dari lokalisasi di Kabupaten Batang tersebut.
Warga lokalisasi mengatakan bahwa programnya tidak mungkin didirikan di situ. Kegiatan seperti itu juga tidak penting menurut warga.
“Padahal itu akan sangat membantu untuk para remaja. Remaja di sana harus diedukasi, tapi saya malah diusir. Menurut saya, itu adalah pengalaman yang paling berkesan,” timpal Ervina.
Sebagai Duta Genre, ia memiliki target agar tidak ada remaja yang terjerumus ke pergaulan bebas, narkoba, dan HIV. Ervina ingin menghilangkan aktivitas negatif itu pada remaja di Kabupaten Batang.
Menurutnya, remaja harus memiliki peran aktif. Mereka harus mau dan mampu mengedukasi teman-temanya agar menjadi remaja yang aktif, proaktif, dan inovatif.
“Saya tidak ingin kegiatan saya sebagai Duta Genre sia-sia, setelah perjuangan panjang sampai saat ini,” tandasnya. (yan/aro)