RADARSEMARANG.ID – Menjadi relawan merupakan kesepatan terbaik yang pernah didapatkan dokter muda dr Vike Poraddwita Yulianti. Kendati kesehariannya sudah bekerja di dua tempat, yakni di PT KAI dan Dinas Kesehatan Semarang.
Bahkan beberapa program sukarelawan pernah ia ikuti. Di antaranya, pada acara Nusantarun, Rumah Sakit Ksatria Airlangga, dan Bakti Nusantara. Bahkam Agustus lalu, menjadi relawan di Rumah Sakit Apung Nusa Waluya, Kepulauan Riau.
“Mengikuti program relawan sembari berkeliling nusantara itu pengalaman luar biasa yang menantang dan membanggakan. Terlebih dapat bertemu kawan-kawan seprofesi dan berkenalan dengan alam,” katanya kepada Jawa Pos Radar Semarang.
Meski bertugas di area terpencil, dr Vike tidak mempermasalahkan. “Urip itu urup. Hidup itu harus bermanfaat. Semakin banyak manfaat yang dapat kita berikan kepada orang lain, itu akan semakin baik,” ujar dokter muda asal Semarang ini. “Velue kita sebetulnya adalah dari seberapa kita bisa memberi andil bagi lingkungan sekitar,” sambungnya.
Meski sibuk sebagai dokter, dr Vike tak mengesampingkan hobinya lari maraton. Seperti yang terakhir kali diikutinya adalah Borobudur Maraton. Ajang lomba maraton di Magelang.
“Selain aktif di bidang kesehatan, saya memang aktif di bidang olahraga, khususnya lari. Saya juga aktif mengikuti badminton, yoga, dan nge-gym,” ujarnya penuh semangat.
Dari hobi lari itu, dr Vike juga menjadi salah satu anggota komunitas lari di Semarang, yaitu Semarang Runner. Bersama teman-teman komunitas, dr Vike mengikuti program rutinan, yaitu lari tiap Selasa, Jumat malam, dan juga event besar lainnya.
“Saya berharap, anak muda zaman sekarang dapat lebih aktif dan produktif. Tidak menyia-nyiakan umurnya hanya untuk nongkrong dan kumpul-kumpul gak jelas. Karna yang menentukan pribadimu di masa depan adalah dirimu di masa sekarang,” pesannya. (mg15/ida)
