
RADARSEMARANG.ID, BAGI Puput Widya Astuti, perempuan berhak menyandang pendidikan tinggi. Dengan pendidikan tinggi, bisa melahirkan generasi yang cerdas, emas dan bisa membawa perubahan untuk bangsa-negara.
Keyakinan itulah yang membuatnya langsung tancap gas dan enggan kalah dalam bidang pendidikan. Dengan bekal dan tekad, alumni Fakultas Hukum Unissula ini langsung melanjutkan studi S2 Hukum di Untag Semarang. “Dengan menyandang magister hukum, bisa lebih fleksibel ketika hendak mencari pekerjaan,” harapnya.

Baginya, menuju kesuksesan membutuhkan usaha dan kerja keras, termasuk dalam dunia pendidikan. “Lulus SMA sempat tidak melanjutkan satu tahun. Makanya saya bercita-cita sebelum usia 25 sudah harus selesai magister,” ungkapnya.
Perempuan kelahiran 26 Oktober 1997 ini pun tidak menyia-nyiakan kesempatan. Meski sibuk dengan pendidikan, ia tetap bisa meluangkan waktu untuk tetap berkegiatan sosial dan berpolitik. Baginya pendidikan tinggi harus diimbangi dengan kegiatan yang bermanfaat bagi orang lain. “Sibuk kuliah sambil berkegiatan sosial,” tambah Wakil Ketua Tidar Kota Semarang ini.

Perempuan tidak boleh hanya berdiam diri di rumah. Jika bisa mendapatkan pendidikan tinggi, maka harus bisa mandiri. “Saya ingin mandiri. Dengan begitu bisa melahirkan generasi cerdas,” tambah penyuka kopi ini. (fth/ida)