
RADARSEMARANG.ID, Menjadi ibu rumah tangga sekaligus wanita karir dibutuhkan kepandaian mengatur waktu. Setidaknya hal itulah yang dijalani Laila Hidayah. Menurut perempuan yang akrab disapa Lala ini, pilihan untuk menjadi wanita karir tetap tidak akan mengurangi perannya sebagai seorang ibu rumah tangga. Jika selama ini, stigma berkarir hanya untuk kaum adam, menurutnya, hal tersebut haruslah diubah. Artinya, gender sudah tidak dianggap sebagai sebuah batasan untuk mengembangkan karir. Sehingga seorang wanita harus sukses.
Tidak hanya sukses menjadi seorang ibu, namun juga harus berprestasi di dalam profesi yang digelutinya. “Memang tidak mudah, namun untuk era saat ini perempuan bisa berkarir juga,” ujar Lala yang juga trainer PT Equity Life Indonesia ini.

Ia mengatakan, untuk menjadi Kartini masa kini dengan mengambil dua peran bagi seorang wanita sekaligus, bagi perempuan kelahiran Semarang 27 Februari 1996 itu, tidak ada hambatan yang berarti.
“Bersyukur tidak ada kendala selama ini. Cuma satu sih, jika tiba-tiba kangen anak di rumah. Karena pekerjaan saya di beberapa kota di Jateng,” tutur ibu dari Barra Ezra Gumilang ini.

Meski sibuk berkarir, namun ia juga memastikan jika sang buah hati tidak kekurangan asupan air susu ibu (ASI) ketika dirinya harus keluar kota.
Pumping ASI dilakukannya secara rutin untuk asupan gizi. Ia membagikan kunci sukses untuk mengambil dua peranan wanita sekaligus. “Yang paling penting yaitu komunikasi dengan pasangan kita. Sekecil apapun kendala kita harus sharing dengan pasangan,” katanya.
Entah itu kendala dalam pekerjaan maupun dalam rumah tangga, menurut dia, dengan komunikasi bisa memecahkan semua kendala dan bisa membagi waktu secara seimbang antara berkarir dan menjadi Ibu rumah tangga.
“Dan satu lagi, karena suami juga kerja, jadi setiap Sabtu Minggu, harus ada waktu berkumpul. Pastinya sekarang lebih banyak ke tempat wisata yang memberi edukasi karena sudah ada anak,” ucap penyuka bakmi Bangka ini.
Namun karena adanya pandemi Covid – 19), waktu terbaik bersama keluarga ia habiskan di rumah. “Menunggu wabah ini hilang, baru bisa jalan-jalan saat weekend,” ujarnya. (ewb/aro)