26 C
Semarang
Selasa, 28 Maret 2023

Wisata ‘Jeglongan Sewu’ di Jalur Pantura, Setelah Ditambal, Jalan Malah Jadi Bergelombang

Artikel Lain

RADARSEMARANG.ID – Bupati Kendal Dico M Ganinduto sempat curhat kepada Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo pada pekan lalu. Dico menyebut, ada beberapa titik wisata “jeglongan sewu” di Pantura Kendal. Kondisi jalan rusak juga terjadi di Pantura Barat, Kota Semarang dan Pantura Timur.

Sejak awal tahun ini, keluhan jalan rusak mendominasi pemberitaan maupun di media sosial. Gubernur Jateng Ganjar Pranowo membeberkan sejak 1 Januari – 5 Maret 2023, sebanyak 2.801 aduan kerusakan jalan diterimanya lewat LaporGub. Rinciannya, 1.358 jalan kabupaten/kota,  895 jalan desa/kelurahan,  dan 548 jalan provinsi. Di antaranya, terjadi di wilayah Kabupaten Kendal.

Berbagai upaya pun terus dilakukan Pemerintah Kabupaten Kendal dalam melakukan penanganan jalan rusak di jalur Pantura Kendal. Yakni, dengan menambal jalan berlubang hingga mengirim surat kepada Kementerian PUPR.

Sekretaris Daerah (Sekda) Kendal Sugiono menjelaskan, Pemkab terus berkoordinasi dengan PPK Semarang-Batang terkait jalan berlubang di wilayah Pantura Kendal. Bahkan, pihaknya telah melayangkan tiga surat untuk Kementerian PUPR.

Baca juga:  Fokus Percepatan Penanganan Pandemi dan Pemulihan Ekonomi

Surat yang pertama, terkait penanganan jalan raya di wilayah Timur Kendal. Yakni, dari depan Mapolres Kendal hingga Kali Blorong. Dalam surat itu, disebutkan agar tinggi jalan bisa ditingkatkan dan diusulkan untuk dicor beton. “Kalau jalur Pantura gak dibeton kan gak kuat,” ujar Sugiono kepada Jawa Pos Radar Semarang.

Surat yang kedua, terkait jalur Pantura Arteri Kaliwungu. Pemkab mengusulkan agar segera dibenahi. Lantaran kanan kiri jalur arteri itu terdapat sungai dan gorong-gorong. Sehingga aliran air kerap mampet dan membuat banjir.

Adapun surat yang ketiga, terkait jalan lokal Kaliwungu, Weleri, dan Kota Kendal. Itu karena ada dua jalan di wilayah Kaliwungu yang menuju Kota Semarang. Yakni, jalan arteri dan jalan lokal. Itu juga berlaku untuk arteri Weleri yang menghubungkan dengan Kabupaten Batang. “Yang arteri itu jalan nasional. Yang lokal itu masuk jalan Kendal,” jelasnya.

Baca juga:  Puluhan Rumah di Desa Keseneng Rusak Diterjang Angin

Sugiono melanjutkan, untuk Jalan Pemuda Kota Kendal yang selama ini merupakan jalan kabupaten, kini telah menjadi jalan nasional. Kemudian Jalan Soekarno-Hatta yang melewati alun-alun, diusulkan masuk ke Jalan Kabupaten.

“Kenapa? Supaya kita dalam mengembangkan alun-alun, mengembangkan trotoar, taman, dan sebagainya akan lebih gampang kalau aset itu sudah milik aset Kendal,” terang mantan Kepala DPUPR Kendal ini.

Adapun terkait penambalan jalan berlubang, lanjut Sugiono, pihaknya melihat terus dilakukan penambalan oleh PPK Semarang-Batang. Meski begitu, faktor cuaca yang kerap hujan membuat penambalan tidak maksimal. “Seolah-olah tidak pernah ditambal. Karena siang ditambal, malem kena hujan, paginya berlubang lagi,” tuturnya.

Kemudian, jalur Pantura Kendal, terutama di wilayah timur berdampingan dengan Kali Glodok. Di sana, aspal jalan kerap terendam air saat musim hujan. Itu membuat, jalur Pantura turun ke bawah karena tanah pondasi aspal menjadi lembek dan berlumpur.

Baca juga:  Polda Jateng Bongkar Praktik Pinjol Ilegal di Yogyakarta, Korbannya Diancam sampai Trauma

Meski begitu, Sugiono menyebut, minggu lalu pihaknya sudah melayangkan surat kepada Kementerian PUPR. Adapun untuk pemeliharaan jalan tahap awal, biasanya dilakukan penambalan jalan.

Lha atasnya dilewati truk-truk yang sampai 50 ton itu kan gak pernah berhenti. Nah pada saat  dilewati beban itu kan jadi ambrol sedikit demi sedikit. Terus jalannya terendam air,” katanya.

Sugiono menambahkan, untuk peningkatan jalan beton, kemungkinan tidak bisa dilakukan tahun ini. “Yang pasti tahun ini adalah Arteri Kaliwungu. Itu total mulai dari Kebonadem sampai ketemu dengan pintu tol Kaliwungu itu sekitar enam kilometeran. Nantinya lajur kanan kiri yang akan dibeton,” tambahnya.

Reporter:
Devi Khofifatur Rizqi
Adennyar Wicaksono
Riyan Fadli

Baca artikel dan berita terbaru di Google News


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya