
RADARSEMARANG.ID, KEBAHAGIAAN dalam pernikahan menjadi tujuan Lady Sandi dan John Dori menjalani biduk rumah tangga. Apalagi secara ekonomi, John terbilang tidak kekurangan. Semua yang Lady butuhkan pun dapat dipenuhi suaminya.
Namun lama-lama Lady justru merasa bosan. Kerjaannya hanya mengurus rumah dan suami. Akhirnya ia pun diizinkan untuk bekerja.

Dari sini rumah tangga mereka justru dirundung masalah. Mahligai pernikahannya diambang kehancuran. John Dori sering lembur, Lady juga sudah lelah ketika pulang kerja. Mereka menjadi jarang bertegur sapa.
Sebagai istri bukan hanya nafkah lahir yang Lady inginkan. Tapi juga nafkah batin. Selama dua tahun terakhir, pernikahan berubah sedingin es. Tak lagi mesra.

Mereka asyik dengan pekerjaan masing-masing. Komitmen yang dibangun dari awal pun mulai diingkari oleh istrinya.
John menyadari sifat istrinya yang berubah. Dibuktikan dengan percakapan di handphone sang istri yang begitu mesra dengan Betrand. Lady Sandi ingkar janji. Ia lebih memilih pria idaman lain.
“Aku ki kurang opo, jane kabeh tak turuti. Mosok selingkuh alesane kurang perhatian (Saya ini kurang apa, semua saya penuhi. Masak selingkuh dengan alasan kurang perhatian, red),” jelas John Dori.
John mengaku, selama ini istrinya jarang mengeluh. Lady yang biasanya meminta jatah diranjang, kini tidak lagi. Pantas saja, lha selama ini ia mendapat perhatian dari Betrand.
Mereka sering makan, jalan-jalan, dan pulang kerja bersama. Tanpa sepengetahuan suaminya, Lady juga telah melakukan hubungan badan dengan Betrand.
“Ning percakapan ono kabeh, nggak iso ngelak meneh (Di dalam percakapan ada semua, tidak bisa mengelak lagi, red),” katanya.
Lady pun akhirnya ingin mengajak pisah. Ia merasa suaminya jarang memberikan nafkah batin. Nasi sudah menjadi bubur. Lady sudah melakukan hal di ambang batas.
Kini pernikahan keduanya berakhir ambyar. Kini mereka sedang menjalani sidang perceraian di Pengadilan Agama.
“Wis nyaman kari liane, aku ora meh mekso (Sudah nyaman dengan orang lain, saya tidak mau memaksa, red),” tandasnya. (kap/ida)