
RADARSEMARANG.ID, MENERIMA kekurangan pasangan merupakan pondasi yang kuat dalam berumah tangga. Tak hanya kelebihannya, suami harus menerima kekurangan istri. Begitupun sebaliknya. Seperti yang dialami Lady Sandi. Suaminya, John Dori, 30, telah menikahinya tiga tahun yang lalu. Keduanya saling mencintai.
Dari awal pacaran, sebenarnya Lady sudah mengetahui karakter suaminya. John Dori adalah orang yang tegas dan keras. Tak jarang saat pacaran, ia selalu main tangan kepada Lady. Namun rasa cintanya kepada John begitu besar. Lady telah menerima sifat suaminya itu.

“Memang dari awal aku tahu kalau Mas John orangnya kasar. Dulu aku selalu berpikir suatu saat dia bisa berubah. Mungkin ketika sudah punya anak, ternyata sama saja,” ujar Lady saat ditemui Jawa Pos Radar Semarang.
Tak kuat mengalami kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) selama tiga tahun, akhirnya Lady memutuskan untuk bercerai dengan suaminya. Pernikahan impiannya pun harus kandas. “Mau bertahan aku sudah nggak kuat. Mas John semakin menjadi-jadi kasarnya,” jelasnya.

Setiap hari Lady selalu mengalami KDRT. Suaminya dengan mudah menampar dan memukulnya. Padahal hanya masalah sepele. Saat Lady telat menghidangkan makanan di atas meja pun John selalu marah. Tak hanya tamparan yang mendarat di wajah Lady. Cacian dari sang suami juga selalu diterimanya.
Tak hanya itu, mertua Lady juga melakukan hal yang sama. Orang tua John selalu semena-mena terhadapnya. “Tinggalnya kan sama mertua. Saya setiap hari dihina, dibilang istri nggak tahu diri, bisanya minta uang dari suami. Ya, gimana mbak, kalau saya kerja, yang ngurus rumah siapa? Menafkahi istri itu kan memang tugasnya suami,” ceritanya.
Saat ditemui, keduanya sedang menjalani sidang di Pengadilan Agama Semarang. Lady membawa anaknya dalam proses persidangan.
“Menurut saya pisah adalah jalan terbaik. Setelah ini, saya bisa hidup dengan tenang,” pungkasnya. (cr4/ida)