
RADARSEMARANG.ID, Menjalin hubungan pacaran 3,5 tahun ternyata belum cukup membuat Lady Sandi mengenal suaminya, John Dori. Bukan makin baik, ternyata suaminya kerap melontarkan kata kasar. Lady yang berkecil hati tentu mudah tersinggung. Apalagi ia sendiri tak pernah bicara kasar. Bahkan, orang tuanya selalu memperlakukannya lembut.
“Kalau saya salah, dia gampang berkata kasar. Saya dikatain goblok. Bikin saya sakit hati. Saya sering nangis,” ujarnya.

Padahal, lanjutnya, kalau ada masalah, bisa dibicarakan dengan baik. Tak perlu menggunakan emosi. Justru membuatnya dihormati karena dinasihati. Bukan sebaliknya. Toh, kalau John salah, ia juga selalu memaafkan. Menyikapi dengan bijak.
Setelah marah, katanya, John juga tak menunjukkan penyesalan. Bersikap biasa seoalah tak ada masalah. Mengucap maaf saja tidak. Parahnya, malah mengajak hubungan suami istri. Demi melayani suaminya, Lady tetap menuruti permintaan meski dalam hati ia menangis menjerit.

“Dengan santainya seperti gak ada salah, tidak ada kata maaf atau bagaimana,” katanya.
Meski begitu, ia terkadang masih menganggap dirinya bawa perasaan alias baper, mudah tersinggung. Namun walau bagaimanapun tidak ada istri yang mau diperlakukan seperti ini. Ia menyadari suaminya memang egois. Tak sadar diri, dan kerap membuat sakit hati. Harapan diperhatikan dan disayang malah sebaliknya. Sangat berbeda ketika masih zaman pacaran.
Karena itu, ia berpikir salah memilih suami. Ia menilai kurang lama mengenal karakter asli suaminya. Sebab, semasa pacaran John selalu baik. Lady juga merasa menjadi orang yang spesial, bahkan kerap diprioritaskan.
Kini, ia menyayangkan keputusannya menikah muda. Seharusnya ia masih bisa melanjutkan masa remajanya dengan jalan-jalan, membeli barang kesukaan, menggapai cita-cita. Walau bagaimanapun semua sudah terjadi. Lady hanya bisa menyesali. Semakin diingat, semakin terluka. “Telinga saya sakit, hati saya sakit setiap hari. Saya gak bisa tahan seperti ini terus,” ujarnya usai mendaftarkan sidang perceraian di Pengadilan Agama Semarang. (ifa/aro)