26 C
Semarang
Selasa, 6 Juni 2023

Nyentrik, Dosen Asal Batang Ini Tetap Berdandan Punk saat Sidang Proposal Disertasi S3

Artikel Lain

RADARSEMARANG.ID – Sebagai musisi punk, Dadang Dwi Septiyan tetap berdandan nyentrik di luar panggung. Termasuk saat ia mengajar sebagai dosen. Bahkan ketika sidang proposal disertasinya, personel Moving Room ini tetap berpakaian ala punk.

Tak ada darah seni mengalir di tubuh Dadang. Kedua orang tuanya bukan seniman. Namun pria kelahiran Kabupaten Batang tahun 1991 ini sekarang merupakan seorang musisi, praktisi musik, juga dosen Pendidikan Seni Pertunjukan di Universitas Tirta Ageng Tirtayasa, Serang, Banten.

Alih-alih dikenal sebagai dosen, Dadang lebih dikenal sebagai musisi punk. Nama Dadang masyhur di kalangan kawula muda Kota Pekalongan dan sekitarnya sebagai salah satu personel Moving Room.

Band beraliran Celtic Punk yang baru dibentuk pada 2021 lalu, tapi mendapat sambutan luar biasa di telinga pecinta musik punk.

“Terserah orang mengenal saya sebagai apa, saya begini adanya,” kata bapak dua anak ini kepada Jawa Pos Radar Semarang, Senin (27/3).

Meski tak memiliki darah seni, sepertinya Dadang memiliki bakat bermusik sejak kecil. Saat sekolah dasar, ia sudah coba-coba belajar drum. Di SMP hingga SMA, ia mempelajari alat musik lain. Sampai akhirnya menjerumuskannya ke Pendidikan Seni Musik Universitas Negeri Semarang (Unnes) sampai S2.

“Bapak, ibu, paman, di rumah memang suka mendengarkan musik berbagai aliran. Mungkin kecintaan saya terhadap musik muncul dari sana,” ungkap dosen berambut gondrong ini.

Sebagai dosen, Dadang sehari-hari tampil ala punk. Meski tidak secara total, ia mengenakan celana ketat, ikat pinggang ala punk, bersepatu boots, dan tas yang penuh dengan emblem.

Reporter:
Nanang Rendi

Baca artikel dan berita terbaru di Google News


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya