
RADARSEMARANG.ID – Sebanyak 21 mahasiswa Udinus melestarikan kesenian tradisonal dengan cara yang unik. Memadukan seni masa lalu dan teknologi masa depan, mereka membuat Robot Gamelan Sekar Nuswantoro. Ke depan robot ini bakal ditampilkan di hadapan Presiden Joko Widodo.
Bunyi gamelan terdengar ketika salah satu mahasiswa Universitas Dian Nusawantoro (Udinus) memainkan komputer. Rupanya mereka sedang memainkan Robot Gamelan Sekar Nuswantoro. Robot itu bisa menabuh gamelan sungguhan mengiringi nyanyian sinden, tanpa campur tangan manusia. Beragam tembang Jawa dimainkan. Seperti Suwe Ora Jamu dan Kagok Semarang.

Robot Gamelan ini pertama kali di dengarkan bertepatan dengan Wisuda Udinus ke-77 di Hotel Patra Jasa Semarang. Inovasi ini merupakan perkembangan dari e-Gamelanku yang pernah tampil di Unesco. Nama Sekar yang tercantum pada Robot Sekar Nuswantoro merupakan singkatan dari Sayekti Endah Kagem Agunging Rakyat Nuswantoro.
Dibutuhkan waktu 17 bulan untuk menciptakannya. Ratusan langgam Jawa juga sudah bisa dimainkan. Pembuatannya melibatkan 21 mahasiswa dari Fakultas Ilmu Komputer (FIK) dibantu lima dosen. Tujuannya untuk melestarikan kesenian tradisional. Terutama gamelan agar bisa didengar di berbagai tempat. Terdapat enam instrumen yang terpasang. Yakni demung, saron, slenthem, peking, kenong, dan gong. Konsep desainnya, berbentuk seperti bunga matahari yang memiliki batang dan tangkai.

Mahasiswa Teknik Informatika Permana Langgeng mengatakan, sejak awal telah terlibat dengan pembuatan gamelan robot ini. Sebelumnya ia juga membuat gamelan Metaverse.
“Kesenian tradisional ini sudah mulai ditinggal. Nah kami coba memadukan antara kesenian masa lalu dengan teknologi masa depan,” katanya kepada Jawa Pos Radar Semarang.
Saat ditemui, Permana -sapaan akrabnya- sedang memantau permainan robot gamelan ketika mengiringi sinden bernyanyi. Ia menggunakan aplikasi Unity dalam pembuatannya.
Permana mengaku perkembangan dari Robot Gamelan Sekar Nuswantoro secara detail memanfaatkan teknologi Arduino dan Solenoid. Dengan memanfaatkan dua teknologi itu, gamelan terbaru Udinus mampu menabuh berbagai instrumen dan memainkan musik yang diputar di perangkat software.
Solenoid berperan sebagai mesin penggerak untuk menggerakkan alat tabuh. Cara kerjanya, Solenoid akan bergerak sesuai dengan notasi musik yang dibaca oleh software yang telah disediakan. Kemudian, gerakan Solenoid itu akan memicu alat tabuh untuk bergerak memukul dari salah satu alat sesuai dengan notasinya. Mekanisme naik dan turun diatur oleh kecerdasan buatan yang telah ditanamkan pada robot tersebut.
Dengan teknologi yang ada, pria berusia 21 tahun ini tergugah untuk mengenalkan kebudayaan dengan cara baru. Salah satunya dengan robot ini. Misalnya ditaruh di stasiun ataupun bandara. Pasti semua orang akan mendengarkannya dan mulai terbiasa. Robot gamelan ini akan dipasarkan secara masal. “Harapannya seni tradisional yang menjadi kebanggaan bangsa Indonesia ini bisa dikenal luas. Bahkan hingga mancanegara,” tambahnya.
Rektor Udinus Prof Edi Noersasongko telah mengagendakan agar temuan robot gamelan Sekar Nuswantoro ini dipamerkan di hadapan Presiden Joko Widodo di Istana Negara. Pihaknya berharap inovasi ini bisa kembali dimainkan di Unesco.
“Kami sudah kirim surat resmi ke Mas Menteri (Nadiem Makarim), untuk minta diantar ke Pak Presiden di Istana Negara. Syukur-syukur berikutnya bisa ke PBB, karena dulu (e-Gamelanku) berhasil main di Unesco,” ungkapnya. (kap/ida)