
Sementara itu, Nur Salim, orang tua Kresna tidak menargetkan putra kesayangannya menjadi juara. Yang jelas, dengan ikut seleksi, mental untuk berkompetisi dan menuntut ilmu jauh lebih penting.
“Intinya bisa mendapatkan pengalaman berharga. Kemarin sudah juara tingkat kecamatan saja, sebagai orang tua sudah sangat bangga,” tambah dia.

Kresna, kata dia, sejak kecil memang memiliki ketertarikan kepada matematika. Sebagai orang tua, Nur Salim hanya mengarahkan. Misalnya dengan bimbingan belajar dan memberikan edukasi pentingnya membedakan waktu antara bermain dan belajar. Namun jika memang bisa berprestasi, menurutnya itu bonus.
“Saya ikutkan bimbingan belajar (Bimbel) matematika di Mr KrisOlim di Ngaliyan. Saya juga mengarahkan, belajar dan bermain harus berimbang. Terutama saat bermain gadget,” tambahnya.

Belum lama ini Kresna, kata Nur Salim, juga mengikuti ajang kompetisi pelajar nusantara yang diselenggarakan pihak swasta di The Alana Hotel Solo dan berhasil mendapatkan Juara Harapan I. Kompetisi itu pula yang membuat Kresna memiliki ambisi untuk menjadi yang terbaik.
“Sebelum ke Solo, penyisihannya dilakukan di Semarang. Juara I sampai 3, dikirim ke Solo untuk lomba lagi di tingkat Jawa Tengah,” jelasnya.
Plt Kepala Disdik Kota Semarang Suwarto melalui Kepala Seksi Peserta Didik dan Pembangunan Karakter Sekolah Dasar Parinem mengungkapkan, seleksi yang dilakukan Disdik kemarin adalah semifinal bagi peserta perwakilan dari masing-masing kecamatan.
“Nanti masing-masing mata pelajaran akan diambil 30 terbaik dan akan dilombakan pada 30 Januari untuk maju ke tingkat Provinsi Jawa Tengah,” jelasnya.
Ia menjelaskan, untuk peserta atau juara di tingkat kecamatan, sebelumnya mendapatkan penghargaan berupa sertifikat dan piala. Sementara untuk terbaik tingkat Kota Semarang, akan diberikan piagam, sertifikat, dan uang pembinaan.
Parinem berharap, dengan adanya seleksi ini, bisa menemukan siswa dengan prestasi terbaik. Nantinya akan mewakili Kota Semarang di tingkat Provinsi Jawa Tengah ataupun nasional. Ia menjamin penjaringan ini dilakukan secara adil dan netral.
“Harapan saya, Kota Semarang bisa berbicara banyak di tingkat provinsi bahkan nasional. Peserta yang juara benar-benar mampu secara akademik,” pungkasnya. (den/ida)