
RADARSEMARANG.ID – Kawasan Candi Borobudur menjadi salah satu destinasi favorit di Indonesia. Ada banyak pilihan tempat wisata menarik di sekitarnya. Salah satunya mengunjungi desa wisata sentra gerabah Klipoh, Desa Karanganyar, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang.
Borobudur tak hanya terkenal dengan tempat wisata candinya saja. Namun juga terdapat Desa Wisata Klipoh yang merupakan salah satu bukti sejarah perkembangan gerabah di Jawa Tengah. Berjarak sekitar 3 kilometer dari Candi Borobudur, Dusun Klipoh yang terletak di Desa Karanganyar, Kecamatan Borobudur ini menyimpan cerita masa lalu tentang kerajinan gerabah. Salah satu tempat penghasil gerabah di Dusun Klipoh yakni Sentra Gerabah Arum Art.

Dwi Arum Sari, pemilik usaha gerabah Arum Art mengaku, memilih untuk menggeluti kerajinan gerabah keramik sekaligus sebagai wisata edukasi. Ia belajar membuat gerabah turun-temurun dari sang ayah, Supoyo. Sejak 2012, ia sudah belajar membuat gerabah. Hasil karya pertamanya adalah pot tabung.
Ia mengatakan, kerajinan gerabah di daerah ini sudah dilakukan secara turun-temurun. Sentra gerabah Arum Art ini dikenal masyarakat sudah sejak 2004. “Saya dapat ilmu membuat kerajinan gerabah dari orang tua yang memang sudah turun-temurun,” kata Dwi Arum Sari kepada Jawa Pos Radar Semarang.

Dikatakan, wisatawan asal Belgia, Belanda, Jerman, Amerika, Jepang, dan Spanyol pernah berkunjung ke sentra gerabah ini. Arum selalu mencatat setiap tamunya dalam sebuah buku besar untuk mengecek kunjungan orang ke galerinya.
Selain sering dikunjungi untuk wisata edukasi, sentra gerabah Arum Art ini juga terus menggencarkan pemasaran produk gerabah miliknya. Untuk pemasaran lokal sudah menyeluruh di Indonesia. “Kalau untuk luar negeri, biasanya tamu-tamu yang datang berkunjung menjadikan gerabah ini sebagai buah tangan untuk dibawa ke negara asalnya,” jelasnya.
Dijelaskan, proses pembuatan gerabah biasanya diawali dengan pembentukan gerabah dengan tanah liat, lalu proses pengeringan dengan cara dijemur, dan proses pembakaran. Menariknya, proses pembakaran gerabah di dusun ini dilakukan bersama-sama dengan warga lainnya.
Arum mengatakan, proses pembakaran menggunakan satu tungku untuk lima perajin. Selain itu, ia mengakui jika produksi gerabah di Dusun Klipoh terbilang produktif. Menurutnya, warga di sini biasa membakar gerabah setiap hari pada saat musim kemarau.
“Kalau musim kemarau, hampir tiap hari ada pembakaran. Kalau lagi musim hujan biasanya nunggu kering dulu yang lebih lama,” ungkapnya.
Dikatakan, selain sering dikunjungi wisatawan asing, tempatnya juga kerap dikunjungi oleh artis dan Youtuber Indonesia. Terbaru dikunjungi oleh Youtuber dan gamers Eko Julianto atau biasa disapa Ekoju bersama keluarganya.
Selain itu, pernah dikunjungi penyanyi Anang Hermansyah dan istrinya Ashanty, serta Rivaldi bersama teman-temannya. Juga artis Maudy Koesnaedi, dan Wulan Guritno. “Jadi sering ada artis yang datang. Mereka ke sini kebanyakan untuk belajar membuat gerabah sekalian refreshing,” jelas Arum. (rfk/aro)