26 C
Semarang
Jumat, 2 Juni 2023

Awalnya Hasil Memancing, Kini Datangkan Pundi-Pundi Rupiah

Mutho Harun, Warga Borobudur yang Membudidayakan Ikan Channa Limbata

Artikel Lain

RADARSEMARANG.ID, Ikan hias jenis channa limbata sekarang banyak dicari. Harganya mulai Rp 50 ribu hingga yang paling mahal Rp 60 juta. Peluang bisnis ini ditangkap oleh Mutho Harun, warga Dukuh Bleder RT 4 RW 2, Desa Ngadiharjo, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang. Ia membudidayakan ikan hias ini di rumahnya.

ERNI AUDITA, Magelang, Radar Semarang

APAKAH Anda mengenal ikan channa? Jika tidak, bagaimana dengan ikan gabus? Yup, channa dapat dikatakan sebagai istilah kerennya ikan gabus. Varian itu sendiri hadir dalam beberapa jenis, salah satunya channa limbata. Ikan tersebut sekarang semakin populer dan kerap dilombakan atau diadakan kontes.

Ikan channa merupakan ikan predator yang dapat dikonsumsi sekaligus dijadikan ikan hias karena punya bentuk fisik yang unik. Ikan ini hidup di air tawar. Salah satu yang membudidayakan ikan channa adalah Mutho Harun. Dari hobinya itu, ternyata bisa mendatangkan pundi-pundi rupiah.

Mutho Harun menjelaskan, ikan channa biasa dikenal dengan sebutan Snakehead Emperor karena memiliki kepala menyerupai kepala ular. Banyak jenis ikan channa, salah satunya channa limbata.

Berawal dari hobi memancing, pemuda 24 tahun yang akrab dipanggil Harun ini mulai membudidayakan ikan channa limbata sejak 2020 lalu. Ia mengaku, awalnya bisa mengenal ikan channa ini saat memancing di sungai. Saat itu, dirinya tidak sengaja mendapatkan ikan channa ini.

“Awalnya saya hanya hobi memancing di sungai dan mendapatkan ikan channa terus dijual kok untung, akhirnya saya mulai memutar otak untuk membudidayakannya,” ujarnya kepada Jawa Pos Radar Semarang.

Dari hasil budidaya ikan channa tersebut, ia mendapatkan keuntungan mencapai jutaan rupiah. “Keunikannya ada di motif dan warna yang ada. Semakin bagus warnanya, semakin mahal harganya,” katanya.

Saat ditemui di rumahnya, Harun sedang sibuk memberi makan ikan channa dengan cacing dan melatihnya dengan jarinya. Hal itu dilakukan supaya ikan channa lincah.

Terdapat tujuh akuarium tertata di ruang tamu rumah yang ditempati. Akuarium itu tertata pada rak bersusun dua. Setiap akuarium berukuran 50 x 30 sentimeter, dihuni satu jenis ikan hias dan ikan channa.

“Kebanyakan memelihara channa limbata, karena ikan channa Indonesia tidak kalah dengan channa di luar negeri yang mempunyai motif dan corak yang bagus. Selain dijual menguntungkan, ikan channa juga sebagai bahan display atau mempercantik ruang tamu rumahnya,” ujarnya.

Dikatakan, perawatan ikan channa tidak sulit, karena tidak membutuhkan aerator. Namun dalam satu akuarium tidak boleh diisi oleh dua ikan channa, karena apabila tekniknya salah, salah satunya akan mati.

Menurut Harun, harga ikan channa limbata bervariasi, tergantung ukuran dan kualitasnya. Ikan yang ukuran 5-6 sentimeter bisa dibandrol dengan harga Rp 50 ribu. Sedangkan untuk ikan berukuran besar dan mempunyai motif serta warna yang bagus, bisa mencapai Rp 500 ribu sampai Rp 1 juta per ekor. Bahkan ikan air tawar ini bisa tembus harga Rp 60 juta per ekornya, tetapi kembali lagi tergantung kepada kepekatan dan corak warnanya.

“Saya biasanya mendapatkan keuntungan hingga jutaan. Meskipun prosesnya mudah dijalankan, hanya saja butuh kesabaran. Peminatnya yang tinggi hingga hasil panen tidak akan merugikan, dan harga ikan yang kian meningkat,” jelasnya.

Harun biasa memperjualbelikan ikan channa limbata dengan memposting melalui Facebook dan media sosial lainnya. Apabila ada yang berminat membeli, akan diantar melalui sistem COD atau Cash on Delivery. (rfk/aro)


Baca artikel dan berita terbaru di Google News


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya