
RADARSEMARANG.ID, Semarang — Pertanian perkotaan atau urban farming menjadi salah satu tren di kota-kota besar, termasuk Kota Semarang. Pola ini menjadi jawaban atas sempitnya lahan di rumah-rumah warga yang masuk wilayah kota.
Sebagai bentuk dukungan pada aktivitas warga Semarang, Lomba Kampung Hebat 2023 memasukkan Kampung Urban Farming atau Kampung Mandiri Pangan menjadi kategori baru yang dipertandingkan.

“Kami harapkan dengan adanya kategori urban farming ini, kampung-kampung yang sudah memiliki program urban farming bisa makin bersemangat dalam bercocok tanam,” ujar Ketua Panitia Lomba Kampung Hebat 2023 Sugiyanto Wiyono Kamis (26/1).
Kategori Kampung urban Farming dimunculkan untuk mendukung ketahanan pangan di Kota Semarang. Warga bisa memanfaatkan lahan yang ada di wilayah masing-masing untuk bertani. Meskipun lahan yang ada cukup sempit, tapi ada berbagai cara untuk menyiasatinya.

“Tentu kreativitas warga dalam memanfaatkan lahan yang ada akan jadi salah satu poin penilaian,” tambahnya.
Kategori ini sejalan dengan program Plt Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu yang juga menggalakkan urban farming di berbagai wilayah.
Mulai dari kampung, sekolah hingga instansi pemerintah. Sehingga Lomba Kampung Hebat ini diharapkan bisa jadi penyemangat warga untuk memajukan kampungnya masing-masing lewat bercocok tanam.
Selain Kampung Urban Farming, ada tiga kategori lagi yang dilombakan. Yakni Kampung pro Lingkungan, Kampung Sehat dan Kampung Kreatif dan Inovatif.
Saat ini, para peserta dari 177 kelurahan se-Kota Semarang sedang diteliti berkas administrasinya. Selanjutnya mereka akan mengikuti seleksi secara daring untuk bisa maju ke tahap berikutnya. (ton)