
RADARSEMARANG.ID, Semarang — Warga RW 10 Kelurahan Wonolopo, Kecamatan Mijen menjadi salah satu peserta Lomba Kampung Hebat 2023 untuk kategori Kampung Urban Farming atau Kampung Mandiri Pangan.
Di kampung Sumbersari ini terdapat dua kampung tematik khusus untuk tanaman hias, sayuran maupun tanaman obat keluarga (toga). Yakni Kampung tematik flora dan Kampung tematik Jamu.

“Sebelum menjadi kampung tematik, kedua kampung tersebut sudah lama memiliki ciri khas masing-masing di bidang pangan dan hortikultura,” tutur Penanggung Jawab Lomba Kampung Hebat RW 10 Kelurahan Wonolopo Eko Susanto.
Dijelaskan lebih lanjut, Kampung Flora memiliki dua organisasi di bidang pangan dan hortikultura. Yakni Kelompok Tani (KT) Kampoeng Flora dan Kelompok Wanita Tani (KWT) Kampoeng Flora. KT Kampoeng Flora memiliki 30 anggota. Mereka focus pada tanaman hias dan hortikultura.

Setiap anggota memiliki nursery di rumah masing-masing dengan memanfaatkan pekarangan. Produk yang dipasarkan berupa tanaman hias, media tanam pupuk dan sarana pertanian. Pemasaran tanaman hias melalui bazar, pameran dan media online.
Sedangkan KWT Kampoeng Flora beranggotakan 20 orang dengan focus pada kebunsayur kelompok, kebun hidroponik, budidaya ikan dalam ember (budikdamber) dan tempat pelatihan urban farming.
Produk yang dihasilkan berupa sayur mayur, teh telang, teh rosella dan teh pegagan yang sudah dikemas dalam betuk teh celup. “Dua kelompok ini di bawah binaan Dinas Pertanian Kota Semarang dan sudah terdaftar di Sistem Informasi Penyuluhan pertanian (Simluhtan),” katanya.
Kampung Jamu yang berdekatan dengan Kampung Flora, hampir 30 persen warganya merupakan pengrajin dan penjual jamu tradisional.
Usaha ini tertata dengan manajemen yang cukup rapi dengan pertemuan rutin kelompok paguyuban jamu Sumber Husada. Jumlah anggotanya ada 50 orang. Kampung Jamu memiliki tempat edukasi berupa Green House dan kebun Toga. (ton)