RADARSEMARANG.ID, Semarang – Empat kampung finalis Lomba Kampung Hebat 2022 mendapat giliran dikunjungi tim penilai Rabu (16/11). Yakni RW 15 Kelurahan Tanjung Mas, Kecamatan Semarang Utara dan RW 05 Kelurahan Karangayu, Kecamatan Semarang untuk kategori Kampung Kreatif dan Inovatif. Lalu untuk kategori Kampung Pancasila ada RW 18 Kelurahan Tlogosari Kulon, Kecamatan Pedurungan dan RW 07 Kelurahan Kemijen, Kecamatan Semarang Timur. Warga berusaha menampilkan yang terbaik di hadapan juri.
Di RW 15 Kelurahan Tanjung Mas, Tim Penilai Kampung Kreatif dan Inovatif yang terdiri dari Jawa Pos Radar Semarang, Bappeda serta Dinkop UMKM disambut hangat warga. Di hadapan Tim Penilai, mereka memamerkan berbagai hal. Mulai dari taman sekaligus kebun sayur, aktivitas bank sampah, potensi UMKM, MCK komunal penghasil biogas hingga alat penampung air hujan untuk air minum.
Ketua RW 15 Kelurahan Tanjung Mas Slamet Riyanto mengatakan, salah satu tantangan dalam membangun kampung adalah fenomena banjir rob yang masih terjadi sampai saat ini. Bila air laut pasang, maka sebagian besar wilayah RW 15 terendam air. “Rob kalau datang bawa teman, yaitu sampah. Tapi kalau pergi temannya ditinggal,” selorohnya.
Meski demikian, warga tidak patah semangat. Dengan prinsip bergerak bersama, warga bergotong royong menghijaukan lingkungan. Taman-taman mulai menghijau. Tentu harus diiringi dengan ketekunan warga dalam merawat dan menyirami tanaman-tanaman yang sudah mulai subur.
Selanjutnya, di RW 05 Kelurahan Karangayu, Tim Penilai langsung disambut anak-anak SD yang menyanyikan lagu selamat datang. Disusul tarian oleh ibu-ibu di Kampung Olahan Kreasi Mangga (Okrema). Tokoh masyarakat Kampung Okrema Siswadi menjelaskan, hampir seluruh rumah di kampung ini memiliki pohon mangga. Sehingga muncul ide untuk membuat kampung tematik Okrema. Setidaknya ada 18 macam olahan makanan dengan bahan baku mangga. “Kami juga punya pembuatan pupuk kompos yang memakai bahan daun pohon mangga. Jadi daun-daun yang jatuh tidak jadi sampah tapi diubah jadi pupuk.
Di RW 18 Tlogosari Kulon, Tim Penilai Lomba Kampung Hebat kategori Lomba Kampung Pancasila, disambut hangat perwakilan warga di Pura Amertha Sari. Dua tarian Nusantara yang dibawakan anak-anak RW 18 Tlogosari Kulon, menandai prosesi penilaian. Tim Penilai yang terdiri atas unsur Jawa Pos Radar Semarang, Kesbangpol, Satpol PP-Linmas, selanjutnya diajak keliling kampung untuk melakukan penjurian, dengan melihat keberadaan pos kampling, gereja, pura, dan masjid yang berdekatan di lokasi kampung. Tak lupa, pengurus RT dan RW juga mengajak tim juri melihat kelengkapan administrasi warga dalam berjaga malam, jimpitan, pertemuan rutin warga, dan lainnya.
Sementara itu, saat mengunjungi Kampung Pancasila di RW 07 Kelurahan Kemijen, Kecamatan Semarang Timur, Tim Penilai disuguhi makanan aneka suku. Meski beragam suku menghuni kampung tersebut, namun kerukunan dan toleransi beragama warga sangat tinggi. Tidak ada gesekan. Yang menarik, warga saling bantu-membantu saat perayaan hari besar keagamaan. Kantor Sinode dan gereja yang berada di dalam kampung, justru kerap dipakai warga lintas agama untuk kegiatan sosial.
Hari ini, penilaian Lomba Kampung Hebat akan dilakukan di enam kampung finalis. Juri kategori Kampung Keluarga Berkualitas dengan PKK Hebat akan mengunjungi RW 07 Kelurahan Sambirejo, Kecamatan Gayamsari dan RW 03 Kelurahan Bulu Lor, Kecamatan Semarang Utara.
Di Kategori Kampung Kreatif dan Inovatif ada RW 01 Kelurahan Jatirejo, Kecamatan Gunungpati dan RW 10 Kelurahan Wonolopo, Kecamatan Mijen. Sementara kategori Kampung Pancasila akan ke RW 13 Kelurahan Gisikdrono, Kecamatan Semarang Barat dan RW 03 Kelurahan Bambankerep, Kecamatan Ngaliyan. (isk/ton)
