RADARSEMARANG.ID, Semarang – Kecelakaan melibatkan dua mobil dan dua motor terjadi di Jalan Dr Wahidin, tepatnya di tanjakan Tanah Putih, Semarang, Minggu (17/1/2021) sekitar pukul 08.45. Akibat kejadian ini, seorang pengendara motor tewas.
Korban meninggal diketahui bernama Sumeri, 70, warga Harjosari, Kabupaten Semarang. Nyawanya tidak tertolong saat dalam perawatan di Rumah Sakit St Elisabeth, Semarang.
“Korban meninggal satu orang. Luka di mulut dan hidung keluar darah,” ungkap Kanit Laka Satlantas Polrestabes Semarang Iptu Adjie Setiawan kepada Jawa Pos Radar Semarang, Minggu (17/1/2021).
Empat kendaraan yang terlibat kecelakaan adalah mobil Honda HRV bernopol H 8923 KG, yang dikemudikan Johnson Herman, warga Jalan Bukit Tembakau, Ngesrep, Kecamatan Banyumanik, dan mobil Suzuki APV bernopol H 9443 G, yang dikemudikan Aryanto, warga Jangli Tlawah, Kota Semarang.
Sedangkan dua sepeda motor yang terlibat kecelakaan adalah Honda Supra nopol H 2726 HF yang dikendarai Andika Kusuma Wardhani, warga Kanalsari Timur, Rejosari, Semarang Timur, serta sepeda motor Honda Verza nopol H 3416 BI, yang dikendarai korban tewas.
Adjie menjelaskan, kecelakaan itu bermula ketika Honda HRV melaju dari arah Pasar Kambing menuju Kaliwiru. Sedangkan mobil APV dan dua sepeda motor melaju dari arah sebaliknya. Sampai di lokasi kejadian, mobil HRV menabrak tiga kendaraan tersebut. Dua pengendara sepeda motor pun jatuh tersungkur ke aspal bersama motornya.
“Mobil HRV itu awalnya dari arah Pasar Kambing, terus belok ke kiri. Saat melintas di jalan menikung, pengemudinya diduga kurang waspada, hingga melaju terlalu ke kanan melewati garis marka. Sehingga terjadi kecelakaan beruntun dengan tiga kendaraan dari arah berlawanan,” bebernya.
Akibat kejadian ini, pengendara motor Supra mengalami luka pada tangan kanan patah, dan langsung dilarikan ke RS St Elisabeth. Motornya mengalami rusak pada bagian slebor depan pecah, spion kiri pecah, dan stang kiri bengkok. Sedangkan mobil HRV rusak pada bemper depan kanan penyok, dan bodi kiri belakang ringsek. Untuk mobil APV mengalami rusak bemper depan kanan penyok, dan bodi kanan belakang ringsek.
“Penyebab pastinya masih dalam penyelidikan. Apakah dia (pengemudi HRV) ngebut atau gimana? Itu lokasi jalan berkelok. Jadi, setelah belok dari Pasar Kambing menuju atas, mobil HRV melebihi marka jalan. Kalau mabuk, tidak,” jelasnya.
Menurut keterangan pengemudi APV, Ariyanto, mobil HRV yang melintas dari awah bawah dengan kecepatan tinggi, dan menabrak mobilnya. Nahas, korban yang melaju dari arah atas tidak bisa menghindar, hingga akhirnya ikut terlibat kecelakaan. Motor korban menabrak mobil HRV yang masih melintang di tengah jalan.”Mobil HRV itu dari arah bawah tiba-tiba melawan arus dan menabrak mobil saya,” katanya. (mha/aro)