27 C
Semarang
Minggu, 26 Maret 2023

Siswa SMPN 39 Diberi Proyek Melukis Keberagaman Kota Semarang

Artikel Lain

RADARSEMARANG.ID, Semarang –  Melalui pengembangan Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5), SMPN 39 Semarang kenalkan keberagaman Kota Semarang. Mulai dari sejarah, budaya, serta bangunan kunonya.

Dalam rangka implementasi kurikulum merdeka ini peserta didik diberikan proyek untuk melukis keberagaman Kota Semarang yang kemudian di pamerkan kepada wali murid dan masyarakat. Media yang digunakan pun berasal dari sampah yang tidak terpakai.

Untuk melukis media yang mereka gunakan adalah tampah. Puluhan tampah berbentuk bundar dengan segala macam lukisan seperti Gereja Blenduk dan  Lawang Sewu juga terpajang.

Selain itu peserta didik juga menggunakan limbah kardus untuk pembuatan miniatur Warak Ngendog.”Kegiatan panen hasil karya siswa ini mengenalkan konsep keberagaman Kota Semarang, mulai dari bangunan, sejarah, dan kebudayaannya,” jelas Kepala SMP N 39 Semarang Agusalim, saat ditemui dalam kegiatan Panen Hasil Karya  Siswa dan  Pesona Budaya Semarang.

Baca juga:  Sekolah di Semarang Mulai PTM Lagi

Agus menambahkan dengan mengambil tema P5 Bhinneka Tunggal Ika Keberagaman Kota Semarang ini, harapannya peserta didik bisa menjaga dan melestarikannya sejak dini.
Kegiatan ini juga bersamaan dengan HUT SMP N 39 yang ke 28.

Selain itu juga ada kegiatan bagi kelas 8 dan 9. Yakni pentas seni menampilkan reog, tari semarangan, dan lainnya. Untuk kewirausahaan disiapkan stan untuk siswa membuka lapaknya yang sebelumnya mereka telah membudidayakan lele, tanaman, pupuk organik, serta pembibitan jamur. Semua hasilnya di jual kepada wali murid dan masyarakat yang datang.

Baca juga:  Latih Kewirausahaan dengan Urban Farming

Sementara Plt. Kepala Dinas Pendidikan Kota Semarang Kartika Hedi Aji juga turut datang mengapresiasi atas inovasi dan kreativitas yang telah dilakukan. Khususnya di dalam menanamkan kecintaan peserta didik terhadap budaya tradisional, sekaligus menerapkan pembelajaran enjoy full learning dengan memberikan ruang bagi para siswa untuk menuangkan ide-ide serta mengembangkan bakat dan potensinya masing-masing.

“Pelestarian Seni tradisional dan Budaya merupakan tanggung jawab bersama. Karena bagaimanapun juga kebudayaan memegang peranan penting dalam kemajuan suatu bangsa,” jelasnya.

Baca juga:  Muslim Baca Alquran, Non Muslim Alkitab

Panen karya yang mengangkat kebudayaan tradisional ini merupakan wujud dari belajar yang menyenangkan, belajar yang mengasyikan, dan belajar yang menghasilkan. jadi ini indikator yang kita lihat, yakni senang, asyik dan ada hasilnya.

Selain itu pula dapat menumbuhkan keterampilan 4C Critical Thinking, Creativity, Collaboration, Communication (4C) pada murid melalui outdoor study.

“Ibarat virus, Saya berharap, panen karya yang dilakukan ini dapat menular ke sekolah-sekolah lain, di mana semua unsur baik budaya, lingkungan dan pembelajaran dapat berpadu dengan harmonis,” pungkasnya. (kap/bas)

Reporter:
Khafifah Arini Putri

Baca artikel dan berita terbaru di Google News


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya