RADARSEMARANG.ID, Semarang— Komandan Puspomad (Danpuspomad) Letjen TNI Chandra W Sukotjo menyatakan, kasus tewasnya dua sejoli (Handi-Salabila) asal Garut, Jabar, yang menyeret nama Kolonel Priyanto, proses penyelidikannya ditargetkan sepekan ke depan akan dilimpahkan ke Pengadilan Militer.
Hal itu disampaikan langsung Chandra W Sukotjo di rumah duka almarhum Handi Saputra, di Desa Cijolang, Kecamatan Limbangan, Kabupaten Garut, Senin 27 Desember 2021. Chandra menegaskan, penyidikan kasus tersebut terus dilakukan.
“Dan target satu Minggu ke depan dilimpahkan ke Pengadilan Militer.” Pihaknya juga menegaskan, tiga oknum TNI AD penabrak Handi-Salsabila sudah ditahan di Rutan Guntur Pomdam Jaya. Danpuspomad memastikan, pihaknya mendapatkan alat-alat bukti maupun keterangan saksi yang membuat perkara tersebut menjadi jelas.
Di tempat yang sama, Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Dudung Abdurachman menyampaikan, selaku pembina kekuatan Kepala Staf Angkatan Darat, pihaknya akan bertanggungjawab pada proses hukum oknum prajurit TNI Angkatan Darat yang terlibat.
TNI Angkatan Darat, tandas Dudung, akan tunduk pada supremasi hukum, dengan menyerahkan penyelesaian perkara tersebut berdasarkan mekanisme hukum yang berlaku. Yakni, sesuai UU Nomor 31 Tahun 1997 Peradilan Militer.
Pihaknya, tegas Dudung, akan terus mengawal proses hukum kasus tersebut, sesuai ketentuan hukum yang berlaku. “Dengan tegas dan transparan untuk memperoleh kepastian hukum dan keadilan sesuai dengan fakta hukum di peradilan nantinya.”
Seperti diberitakan, Handi dan Salsabila tewas setelah ditabrak mobil yang ditumpangi Kolonel P dan dua anak buahnya, Koptu DA dan Kopda Ahmad. Bukannya dilarikan ke RS, tubuh kedua korban malah dibuang di sungai di Cilacap, Jawa Tengah. Diduga, saat ditabrak, keduanya masih hidup. (*/isk)
