
RADARSEMARANG.ID, Wonosobo – Tingkat Kemiskinan di Kabupaten Wonosobo masih memprihatinkan. Salah satu indikatornya adalah sanitasi dan kesadaran Buang Air Besar Sembarangan (BABS) yang masih rendah.
Dari 15 kecamatan di Wonosobo, baru 5 kecamatan yang saat ini dinyatakan sudah mendeklarasikan bebas Open Defecation Free (ODF). Yakni Kecamatan Sukoharjo, Leksono, Kaliwiro, Watumalang dan Selomerto.

“Sehingga kemiskinan di Wonosobo masih menempati nomor dua dari bawah, setidaknya 34 dari 35 Kabupaten di Jateng,” kata Wakil Bupati Wonosobo M Albar saat meresmikan Kegiatan DAK Bidang Air Minum dan Sanitasi serta Hibah Air Limbah Setempat (HALS) di Desa Bomerto Kecamatan Wonosobo Rabu (16/11).
Albar menegaskan segala permasalahan yang dihadapi Kabupaten Wonosobo saat ini bisa teratasi jika tercipta kekompakan, kolaborasi dan gotong royong dari semua pihak. Semangat tersebut perlu ditanamkan untuk membawa Wonosobo yang bermartabat. Sehingga harapanya kedepan kemiskinan bisa diturunkan serta perekonomian dan kesejahteraan masyarakat bisa ditingkatkan.

“Segala permasalahan yang kita hadapi saat ini tentunya harus segera diatasi. Pertama sanitasi, kedua stunting yang masih tertinggi di Jawa Tengah, dan juga Rumah Tidak Layak Huni yang harus kita selesaikan bareng-bareng,” katanya.
Albar minta kepada para penerima manfaat untuk bisa menjaga dan memelihara apa yamg telah didapatkan dari program ini. Sehingga program ini bisa bermanfaat lebih luas lagi dan lebih lama.
“Ojo nganti saiki dipasang sesuk wis rusak, dirumat lan diuri-uri. Bahkan kalau bisa bermanfaat sampai anak-cucu, agar apa yg menjadi harapan kita bersama membangun Wonosobo yang berdaya saing maju dan sejahtera akan kita capai bersama,” jelasnya. (git/ton)