
RADARSEMARANG.ID, Wonosobo – Kasatlantas Polres Wonosobo AKP Sugito minta wisatawan untuk tidak ikuti google maps saat hendak berkunjung ke Dieng. Pasalnya, aplikasi tersebut sering tunjukkan jalan yang belum representatif untuk dilalui kendaraan.
Hal ini menyusul adanya kecelakaan yang sering terjadi di jalan alternatif menuju ke Dieng. Tepatnya di Jalan Rakai Panangkaran, Garung-Mlandi yang menurutnya sangat berbahaya dilalui pengguna jalan apabila belum kenal medan.

“Jalur Rakai Panangkaran belum layak dilalui bagi pengendara yang belum paham jalurnya. Masih ekstrem,” terangnya.
Selain banyaknya tanjakan yang curam dan terjal, jalur via Sirangkel sering turun kabut tebal yang menghalangi jarak pandang pengguna jalan. Sehingga bagi yang tidak biasa melintas area tersebut akan kesulitan untuk melintas.

Saat wisatawan dari luar kota hendak ke Dieng melalui aplikasi google maps biasanya akan diarahkan melalui jalur Rakai Panangkaran. Aplikasi tersebut secara otomatis akan menyarankan perjalanan yang relatif lebih singkat saat melalui jalur tersebut.
Akses menuju ke Dieng kata Sugito masih lebih aman saat mengikuti jalur utama Wonosobo-Dieng. Sebab jalan yang akan dilalui bagi wisatawan dari luar kota relatif lebih mudah dijangkau.
Sebelumnya, diduga tidak kenali medan, kendaraan minibus terperosok ke jurang saat hendak ke kawasan wisata Dieng melalui jalur Rakai Panangkaran, tepatnya di atas Curug Sikarim, Mlandi Selasa (1/2) dini hari.
Mobil yang dikemudikan Marisqa MS bersama tiga teman lainnya datang dari Jogjakarta. Penumpang terperosok ke jurang diduga tak kuat saat akan menanjak. Saat mobil tak bisa dikendalikan, kendaraan mundur hingga terperosok ke jurang.
“Seluruh penumpang yang berjumlah empat orang selamat. Dimungkinkan seluruh penumpang sudah loncat terlebih dahulu sebelum mobil masuk jurang. Setelah kita evakuasi, korban langsung dibawa ke RSUD Setjonegoro,” terang Kalak BPBD Kabupaten Wonosobo Bambang Triyono saat dikonfirmasi kemarin (1/2) siang. (git/lis)