
RADARSEMARANG.ID, Wonosobo – Kabupaten Wonosobo dikepung bencana. Banjir dan longsor terjadi di puluhan titik.
Saat ini, jajaran Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) bersama TNI-Polri masih berjibaku melakukan penanganan.

Kepala Pelaksana BPBD Wonosobo, Bambang Triyono menyebut, longsor terjadi hampir bersamaan di tujuh wilayah, yakni Wadaslintang, Kaliwiro, Sapuran, Kalibawang, Watumalang, Selomerto hingga Kalikajar.
“Saya bersama jajaran petugas dibantu elemen relawan dan warga dalam dua hari terakhir masih terjun di lokasi banjir dan tanah Longsor di Kalibawang,” ungkap Bambang.

Banjir dan longsor diakui Bambang mendominasi kejadian bencana, ditambah satu kebakaran pabrik pengolahan kayu yang terjadi di wilayah Kalikajar.
Dalam guyuran hujan sehari, ada 15 lokasi tanah longsor di beberapa titik. Hingga saat ini pihaknya masih melakukan pendataan titik longsor.
“Hasil pengamatan sementara serta sebagian perhitungan awal, akumulasi kerugian materiil mencapai ratusan juta rupiah, mengingat banyak rumah tertimpa reruntuhan longsor,” terangnya.
Mantan Camat Kalikajar itu, menyontohkan, kejadian di Kampung Kuncungsari, Kelurahan Sapuran, satu rumah warga tertimpa senderan hingga menimbulkan kerugian materiil mencapai Rp 30 juta. Longsor tanah yang menyebabkan rumah warga terbenam dan berpotensi menimbulkan kerugian cukup besar, disebut Bambang, juga terjadi di Desa Mergolangu Kecamatan Kalibawang. Ada tiga titik longsor.
“Longsor juga terjadi di Desa Mergolangu, material longsor menimpa rumah warga. Salah satu pemilik rumah sempat terendam lumpur hingga terlihat bagian kepala saja, tapi sudah berhasil dievakuasi dan selamat,” tandasnya.
Pihaknya meminta masyarakat untuk waspada. Mengingat intensitas hujan masih begitu tinggi.
“Jika terjadi sesuatu, saya harap langsung berkoordinasi dengan relawan terdekat untuk pertolongan pertama,” pungkasnya. (git/zal)