
RADARSEMARANG.ID, Ungaran – Pelaku UMKM di Kabupaten Semarang diajak untuk tingkatkan mutu usahanya. Sehingga memperoleh akses perbankan lebih luas untuk mengembangkan usahanya dengan cara memiliki Nomor Induk Berusaha.
Hal ini disampaikan oleh Deputi Bidang Usaha Mikro Kementerian Koperasi dan UKM Kementerian Koperasi UKM, Yulius saat pembukaan Festival Kabupaten Semarang UKM Expo bersama Bupati Semarang. Ia menjelaskan UMKM telah berkontribusi lebih dari 60 persen untuk pengembangan sektor ekonomi nasional.

“Lebih dari 90 persen usaha ekonomi produktif di tanah air didominasi oleh pelaku UMKM. Dibandingkan dengan usaha besar yang memberikan sumbangan sebesar 40 persen,” jelasnya.
Namun dalam hal akses permodalan dari perbankan masih didominasi oleh usaha-usaha yang berskala besar. Oleh karena itu Kemenkop dan UMK berkomiten untuk mengembangkan UMKM yang ada. Karena sektor tersebut mampu cepat bangkit walaupun di tengah terpaan krisis ekonomi global.

“Dengan NIB, maka pelaku UMKM bisa membuka akses pemasaran ke luar negeri alias ekspor. Dan NIB akan menjadikan UMKM sebagai usaha formal,” ujarnya.
Selain itu kemudahan yang akan diperoleh dengan NIB adalah kemudahan akses kredit usaha rakyat dengan suku bunga rendah. Dan para pelaku bisa mengikuti pelatihan yang ditawarkan Kementerian termasuk pelatihan eskpor sesuai dengan komoditas masing-masing.
“Kita juga mendorong digitalisasi UMKM agar pemasaran online lebih cepat. Saat ini sudah lebihi dari dari 60 juta pelaku UMKM menjual produknya lewat platform penjualan online,” katanya.
Sementara itu, Bupati Semarang, Ngesti Nugraha berharap dengan adanya Kementerian Koperasi dan UKM bisa memperbanyak event pemasaran dan pertemuan pelaku UMKM. Dan kerjasama antara Pemkab Semarang dengan Kemenkop UMK diharapkan akan terus berlanjut untuk mengembangkan UMKM di Kabupaten Semarang.
“Di festival kali ini terdapat 84 stan. Dimana selain dari beberapa Kementerian, juga ada peserta dari Pekalongan dan perwakilan Kabupaten/Kota dari Jawa Barat,” pungkasnya. (nun/bas)