
RADARSEMARANG.ID, Ungaran – Sektor pertanian di Kabupaten Semarang terus mengalami peningkatan. Dengan adanya beberapa program unggulan Bupati Semarang Ngesti Nugraha di sektor pertanian, menjadikan produktivitas petani meningkat.
Di Kabupaten Semarang memiliki luas pertanian hingga kurang lebih 36 ribu hektare dengan produktivitas panen 6,4 ton per hektare. Hal ini menjadikan Kabupaten Semarang menjadi salah satu lumbung padi di Jawa Tengah.

Untuk menunjang pencapaian tersebut, terdapat beberapa upaya-upaya melalui beberapa program unggulan Bupati Semarang. Salah satunya, yakni program pemurnian lahan atau tanah. Di mana program ini bertujuan untuk memperbaiki kualitas lahan pertanian, karena seringnya para petani menggunakan pupuk kimia.
“Program ini akan mengupayakan pengurangan penggunaan pupuk kimia ke pupuk organik secara bertahap. Dan kemarin berhasil untuk mengurangi. Awalnya, petani menggunakan pupuk kimia untuk satu hektare menghabiskan 200 -250 kilogram. Setelah adanya program ini, bisa berkurang menjadi 130 kilogram,” ungkap Kepala Dinas Pertanian, Perikanan dan Pangan (Dispertanikap) Kabupaten Semarang Wigati Sunu kepada Jawa Pos Radar Semarang.

Selain itu, program pemurnian tanah ini dilakukan di sawah demplot seluas satu hektare yang berada di 16 kecamatan di Kabupaten Semarang. Hasil panen dari program pemurnian tanah ini pun meningkat, yakni dalam satu hektare bisa panen sebanyak delapan ton.
“Ini tentunya menguntungkan para petani, karena biaya produksi berkurang dan hasil panennya melimpah,” katanya.
Sehingga Pemkab Semarang melalui Dispertanikab terus mensosialisasikan terkait pengurangan penggunaan pupuk kimia dan diganti dengan pupuk organik. Hal tersebut sudah di-launching oleh Bupati Semarang Ngesti Nugraha di Kecamatan Getasan dengan memberikan sosialisasi tentang produksi pupuk organik.