
RADARSEMARANG.ID, Ungaran – Sebanyak 1.465 kasus kecelakaan kerja terjadi di Kabupaten Semarang.
Kepala Disnaker Kabupaten Semarang, M Taufiqur Rahman, mengaku sudah menghimbau perusahaan untuk mengingat kembali pentingnya Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). Selain itu, juga ada tim pengawas, tim pembinaan dan tim deteksi dini.

“Kita terus sosialisasi dan rapat terkait dengan K3 secara rutin di perusahaan di wilayah Kabupaten Semarang,” katanya saat Pencanangan Bulan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di Dusun Semilir, Bawen Kamis (26/1).
Ia menambahkan, ada beberapa perusahaan yang nol kasus kecelakaan kerja. Jadi diberikan penghargaan zero accident untuk mengapresiasi mereka agar selalu memperhatikan K3 di lingkungan kerja. “Keselamatan dan kesehatan pekerja itu sangat penting,” ujarnya.

Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen meminta perusahaan di Jawa Tengah memiliki ruang pemeriksaan untuk ibu hamil.
Karena ibu hamil memiliki resiko tinggi terpapar berbagai permasalahan kehamilan di industri tempat mereka bekerja.
“Kami punya program Jateng Gayeng Nginceng Wong Meteng. Itu juga diterapkan di perusahaan,” ujarnya.
Tingginya angka kecelakaan kerja di Kabupaten Semarang bakal dikomunikasikan dengan pemerintah daerah serta pihak perusahaan.
Semua perusahaan juga harus memiliki Alat Pelindung Diri (APD) untuk keselamatan mereka dan meminimalisir kecelakaan kerja yang fatal.
“Kecelakaan kerja harus ditekan salah satunya dengan memberikan kesadaran pentingnya keselamatan kerja,” tambahnya. (nun/fth)