RADARSEMARANG.ID, UNGARAN – Jumlah kasus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan ternak di Kabupaten Semarang bertambah. Hal ini membuat Bupati Semarang Ngesti Nugraha mengambil sikap tegas dengan menutup seluruh pasar hewan mulai hari ini, Minggu (22/5).
“Seluruh pasar hewan di Kabupaten Semarang kami tutup. Ini untuk mengantisipasi bertambahnya kasus PMK,” tegas Ngesti Nugraha
Tim bakal terus monitoring penyembuhan hewan ternak yang positif PMK. Selain itu tim terus memantau seluruh hewan ternak di Kabupaten Semarang. Tim khusus akan mengecek kandang milik warga sebagai upaya pendeteksi dini.
“Tercatat sekitar 10 ekor sapi dan satu kambing positif PMK. Sehingga perlu ada peningkatan penanganan dan pengawasan,” tegasnya.
Kepala Dispertanikap Kabupaten Semarang Wigati Sunu menambahkan, ternak yang terindikasi PMK ada 25. Pihaknya menekankan masyarakat untuk tidak menyembelih hewan ternak yang terindikasi PMK. “Kami terus melakukan pengawasan. Virus pada hewan ternak bisa disembuhkan,” tambahnya.
Salah satu pemilik ternak sapi Alvi Fadila mengaku sudah menutup masuknya sapi baru di kandang. Sejak awal bulan Mei hanya merawat dan menjual sapi yang dimiliki. “Masih ada 400 sapi di kandang,” akunya. (ria/fth)