RADARSEMARANG.ID, Ungaran – Objek wisata Langen Tirta Muncul di Banyubiru mangkrak. Banyak fasilitas rusak dan tidak terawat. Padahal, objek wisata alam ini menarik karena dipadukan dengan wisata pendidikan.
Di depan gerbang tidak ada penjaga untuk mengurus tiket. Saat masuk, wahana seperti kolam renang, patung buaya, dan sepeda air tertutup rumput. Fasilitas penunjang seperti wastafel, meja, kursi, dan toilet tertutup lumut. Tak ada pengunjung. Hanya terlihat satu orang sedang memancing di pinggir kolam.
Di dalam Langen Tirto hanya ada satu restoran tetap buka dan bertahan. Pemiliknya Antom, warga Desa Rowoboni, Banyubiru. Ia masih bertahan walaupun warungnya sepi pengunjung. “Mata pencaharian saya hanya ini, jadi Langen Tirta gerbangnya masih tetap dibuka karena ada warung saya,” katanya.
Ia menambahkan sejak pandemi, Langen Tirta mulai mangkrak. Tidak ada pengunjung. Padahal dulunya tempat parkir penuh dengan mobil untuk berwisata. Biasanya saat weekend ada satu sampai dua mobil yang mampir. “Mereka tahunya ini masih buka, tapi ya gini kondisinya sudah tak terurus,” ujarnya.
Mantan karyawan Langen Tirta Muncul Ahmad Hidayatullah mengatakan, wisata sepi sejak wahana kereta gantung dibongkar tahun 2013. Dulunya ada kebun binatang mini dengan diisi landak, buaya, orang utan, ular sanca, dan sebagainya.
“Karena izinnya tidak diperpanjang akhirnya ditarik. Kemudian wahana kereta gantung juga dibongkar. Sejak itu pengunjung berkurang,” akunya.
Ia menambahkan, wisata ini pernah menjadi andalan di Banyubiru. Selain berwisata alam, pengunjung bisa sambil belajar. Sebagian pengunjung biasanya dari sekolah tertentu yang mengajak siswanya untuk rekreasi sambil belajar. “Karena memang ada taman belajarnya. Ada kumpulan perangko dan mata uang kuno. Jadi selain berwisata dapat mengedukasi anak-anak,” tambahnya. (cr5/fth)