RADARSEMARANG.ID, Ungaran – Sejumlah pedagang daging ayam di Pasar Bandarjo mulai mengeluhkan sepi pembeli. Hal itu disebabkan melonjak naik harga daging ayam menjadi Rp 33 ribu per kilogram.
“Dua hari lalu masih Rp 32 ribu, tetapi sekarang naik lagi,” aku seorang pedagang di Pasar Bandarjo Suprapti kepada Jawa Pos Radar Semarang.
Ia mengaku jika harga daging ayam selalu naik-turun. Cenderung tidak pernah stabil. Bahkan, pandemi semakin membuat penjualan daging ayam mengalami penurunan. “Ya hanya mengandalkan pelanggan tetap. Itupun juga tidak banyak,” ujarnya.
Kondisi tersebut bahkan membuat sejumlah pedagang memilih pindah atau tutup. Sebab, pemasukan selalu mengalami penurunan dan tidak cukup untuk bertahan. Ditambah banyaknya pedagang di luar Pasar membuat para pembeli enggan masuk. “Pasar pagi itu harusnya tutup pukul 07.00, tetapi sekarang sampai siang,” tambahnya. (cr5/fth)