27 C
Semarang
Senin, 27 Maret 2023

Tegur Pemilik Warung, Bupati Naikkan Kursi ke Meja

Artikel Lain

RADARSEMARANG.ID, Ungaran – Hari pertama pemberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) darurat di Kabupaten Semarang tidak berjalan mulus. Bupati masih menemukan banyak tempat makan yang melayani pembeli yang ingin makan di tempat. Dalam sidak kemarin, orang nomor satu di Bumi Serasi itu pun menaikkan kursi makan ke meja, sebagai bentuk teguran pemilik warung.

Bupati Semarang Ngesti Nugraha mengatakan, masyarakat masih tak disiplin. Beberapa larangan masih tak digubris. Pihaknya yang turun tangan bersama tim satgas Covid-19 tak segan membubarkan aktivitas masyarakat.

Baca juga:  Kota Semarang Buka Opsi Pelonggaran setelah 25 Juli

“Ada beberapa rumah makan dan tempat nongkrong yang biasanya anak muda kumpulan tadi terlihat masih ada yang makan di tempat. Ini sudah melanggar. Tentu kami tidak tinggal diam, langsung kami bubarkan,” ungkapnya usai sidak di kawasan Ungaran Minggu (4/7/2021).

Bahkan Ngesti menaikan kursi ke meja makan sendiri saat mendapati masyarakat yang masih makan di tempat. Pihaknya berharap, penerapan PPKM Darurat selama dua pekan ke depan bisa berjalan efektif. Patroli sidak akan terus dilakukan secara random.

Baca juga:  PPKM Darurat, Pembangunan Tol Semarang-Demak Tetap Lanjut

“Saya tegaskan kembali warung makan hanya melayani take away atau bungkus bawa pulang dan tidak boleh menyediakan tempat duduk. Kemudian untuk pasar juga tutup jam 14.00. Sore harinya dilakukan penyemprotan disinfektan,” tegasnya.

Sejalan dengan PPKM Darurat, Ngesti juga tengah menggalakkan percepatan vaksinasi. Saat ini Pemkab Semarang baru mampu melayani 2.500 vaksinasi setiap hari. Penambahan kuota tentu sedang diupayakan. Ia mengatakan antusias masyarakat untuk ikut vaksin terbilang tinggi.

Baca juga:  PPKM Darurat, Industri Manufaktur Minta Bisa Beroperasi dengan Syarat Ketat

“Akhir ini perusahaan di wilayah Kabupaten Semarang juga membantu kami untuk percepatan vaksin. Kemarin Nissin bantu 2.000 vaksinasi, kemudian Ungaran Sari Garment juga melaksanakan 4.400 vaksinasi,” ujarnnya.

Ngesti membeberkan, karena layanan tempat vaksin di beberapa perusahaan membuat Pemkab Semarang kewalahan dengan tenaga medis. Pihaknya sedang berupaya menambah tenaga kesehatan (nakes) untuk percepatan tracing, testing dan treatment, serta percepatan vaksinasi. (ria/zal)

 


Baca artikel dan berita terbaru di Google News


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya