
RADARSEMARANG.ID, TEMANGGUNG — Temanggung tidak hanya memiliki lapangan terbang Watu Layang di Kaloran. Sebuah pesawat rakitan made in Temanggung juga sudah mampu mengudara.
Pesawat ultraringan Aerotex X1 sempat terbang setinggi sekitar 200 meter tersebut mengudara dalam acara sosialisasi Federasi Aero Sport Indonesia (FASI) Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) di hanggar FASI Pangkalan Angkatan Udara (Lanud) Adisutjipto, Yogyakarta Sabtu (18/3).

Kepala Bappeda Kabupaten Temanggung Dwi Sukarmei yang hadir dalam acara ini menyampaikan, Aerotex X1 mampu terbang untuk pertama kalinya. Pesawat ringan ini karya tim Aerotex Temanggung yang dikomandoi salah seorang penghobi aeromodelling Andi Setiawan. Andi sejak 2000-an sudah bergabung dalam Jogja Flying Club.
“Pesawat Aerotex X1 yang merupakan inovasi merupakan hasil karya putra Temanggung berbahan baku lokal dalam negeri, sekitar 85-90 persen,” kata Dwi Sukarmei.

Pesawat Aerotex X1 akan diikutsertakan dalam lomba Krenova tahun 2023.
“Semoga dengan inovasi pesawat Aerotex X1, yang merupakan karya terbaik putra Temanggung dapat memotivasi dan menginspirasi karya-karya lainnya,” tambahnya.
Aerotex X1 dirakit Andi dan timnya selama sekitar 9 bulan di Desa Rejosari Selopampang, Temanggung. Sebagian besar komponen merupakan produk lokal. Hanya beberapa yang masih harus didatangkan dari luar negeri, seperti alat navigasi dan mesin bekas. Pesawat berawak tunggal yang masih dalam tahap ujicoba ini menghabiskan biaya sekitar Rp 150-200 juta.
Saat terbang perdana, pesawat mampu lepas landas hingga ketinggian 700 kaki atau sekitar 200 meter. Pilot Faslan Hafizha dari Jogja Flying Club -FASI DIY juga mampu landing dengan mulus.
Pesawat ini tercatat memiliki bentang sayap 9,5 meter dan panjang pesawat 4,5 meter. Berbekal mesin Rotax 447 cc, Aerotex X1 yang memiliki bobot kosong 175 kilogram ini mampu mengangkut hingga 125 kilogram. Bahan bakarnya menggunakan Pertamax dengan kapasitas tangki BBM 24 liter.
Selain untuk olahraga dirgantara, Aerotex X1 juga bisa digunakan untuk pemantauan udara, maupun penyemprotan pupuk atau pestisida di lahan pertanian. (rls/ton)