RADARSEMARANG.ID, Temanggung – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Temanggung mencatat temuan 3 kasus demam berdarah di awal tahun ini. Dinkes mengimbau masyarakat untuk mencegah penyebaran penyakit demam berdarah dengue (DBD) dengan menerapkan pola hidup bersih dan sehat (PHBS).
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Temanggung Sarjana mengatakan, hingga Maret 2023 ini telah ditemukan 3 kasus deman berdarah. Yaitu, di Desa Tlogorejo, Kecamatan Temanggung dan Desa Greges, Kecamatan Tembarak.
“Mereka, 2 orang di Desa Greges dan 1 lainnya dari Desa Tlogorejo. Sekarang sudah sembuh semua setelah mendapat perawatan medis di rumah sakit,” katanya kepada Jawa Pos Radar Semarang Rabu (15/3).
Dia menyampaikan, pada musim hujan, nyamuk aedes aegypti pembawa virus DBD berpotensi berkembang biak. Ia mengajak masyarakat untuk menerapkan pola hidup besih dan sehat, karena di sekitar rumah maupun pekarangan masih banyak genangan air. Oleh karena itu, masyarakat harus memperhatikan genangan air di sekitar. Seperti pada barang-barang bekas, berupa kaleng, dan ban, ataupun kolam, bak air mandi bahkan vas bunga.
“Kami mengajak agar masyarakat melakukan gerakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dengan cara menguras, menutup, mengubur (3M) barang-barang bekas,” terangnya.
Dia mengimbau, bagi masyarakat yang mengalami gejala demam atau panas tubuh melebihi tiga hari dan timbul bintik-bintik di kulit, agar segera mendatangi fasilitas kesehatan untuk mendapatkan pertolongan medis. Kondisi badan harus tetap dijaga, kebersihan lingkungan juga merupakan hal utama supaya terhindar dari penyakit demam berdarah. Selain itu, gunakan pelindung diri, seperti kelambu kamar dan lotion anti nyamuk agar tidak tergigit nyamuk.
Sarjana menambahkan, sebagai upaya mencegah penyebaran penyakit DBD, dinkes juga melakukan fogging atau pengasapan di dua desa tersebut. Di Desa Tlogorejo 2 kali, dan Desa Greges 1 kali. Dia berencana melakukan fogging kedua di Desa Greges pada minggu depan. (din/ton)
