RADARSEMARANG.ID, Temanggung – Masa pancaroba diprediksi masih akan berjalan hingga Mei mendatang. Ciri umum kondisi cuaca saat periode peralihan musim yaitu adanya perubahan kondisi cuaca yang relatif lebih cepat. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) meminta petani bisa mewaspadai kondisi ini.
“Pada pagi hingga siang hari biasanya cuaca panas, tetapi memasuki siang hingga sore hari terjadi hujan dengan intensitas tinggi dengan durasi singkat,” kata Kepala BMKG Dwikorita Karnawati usai melakukan tanam perdana bawang merah di Desa Tuksari, Kecamatan Kledung, Kabupaten Temanggung Minggu (11/4/2021) lalu.
Kondisi ini sering menimbulkan cuaca ekstrem yang perlu diwaspadai petani. Masa tanam harus direncanakan dengan baik. Mulai dari persiapan lahan, pemilihan bibit/benih tanaman, dan perawatan.
Namun demikian, Dwikorita menegaskan petani harus memilih tanaman yang cocok dan juga tanaman yang tahan terhadap perubahan cuaca dan iklim. Karena pemilihan jenis tanaman yang tepat akan berpengaruh pada produktifitas yang dipanen pada musim kemarau mendatang.
“Saat ini yang lebih berpengaruh itu musim pancaroba, transisi musim hujan ke musim kemarau dan diperkirakan puncaknya pada Agustus. Untuk itu, petani bisa memperkirakan tanaman apa yang akan ditanam, karena panennya nanti pas musim kemarau. Sehingga harus memilih jenis tanaman yang tidak banyak membutuhkan pasokan air,” imbuhnya.
Berdasarkan pengolahan dan analisa data serta perkembangan kondisi fisis dan dinamika atmosfer, BMKG memprediksi puncak musim kemarau 2021 ini terjadi pada Agustus mendatang. (rls/ton)