
RADARSEMARANG.ID, Semarang – Lima pekerja bangunan terpaksa dilarikan ke rumah sakit dan sebagian ke sangkal putung. Mereka mengalami luka akibat tertimpa talut ketika melakukan pekerjaan membangun Resto Joglo Kumpul Kelurahan Cangkiran, Kecamatan Mijen, Rabu (22/3) sekitar pukul 11.55.
Lima pekerja tersebut adalah Isnaini, 43; Ali Kusnan, 35; Fatoni, 45; Muhammad Faiz, 24; dan Asril, 46. Empat orang korban semuanya warga Kebonroto, Kelurahan Cangkiran, dan satunya warga Puri Deltas Asri III Kelurahan Cangkiran. Para korban hanya mengalami luka punggung akibat tertimpa material robohan batu bata.

“Lima korban hanya luka. Tiga orang dibawa ke rumah sakit, dan dua dibawa ke sangkal putung,” kata Kanitreskrim Polsek Mijen Iptu Bardo kepada Jawa Pos Radar Semarang Rabu (22/3) kemarin.
Tiga orang luka tersebut dilarikan ke Rumah Sakit (RS) Charlie Hospital. Sedangkan dua orang lainnya dibawa ke sangkal putung, daerah Limbangan, Boja, Kabupaten Kendal. Mereka hanya menjalani rawat jalan, dan sudah dipulangkan.

“Yang di rumah sakit hanya lecet-lecet saja dan langsung pulang. Terakhir yang agak lama itu, minta dironsen, tetapi tidak ada. Yang disangkal putung juga sama, hanya dipijat, lukanya hanya semacam keseleo,” bebernya.
Sedangkan kejadian ini bermula saat lima orang pekerja tersebut sedang beraktivitas melakukan pembangunan di sekitaran Resto Joglo Kumpul. Tiba-tiba, talut yang dikerjakan mengalami roboh dan menimpa mereka. Talut yang roboh tersebut sepanjang kurang lebih 21 meter dengan lebar 2,7 meter.
“Joglo kumpul itu kan datarannya ada yang rendah, ada yang tinggi, seperti terasiring. Memang disana itu view persawahan tidak rata semua. Jadi itu perbaikan talut, mau disambung. Dikeruk bagian bawah, mau disambung. Dimungkinkan tidak kuat, terus longsor,” jelasnya.
Menanggapi terkait penanganan selanjutnya kejadian tersebut, Bardo menyampaikan, pihak Polsek Mijen telah mendatangi lokasi kejadian. Sejumlah saksi telah diminta keterangan. “Semua ditanggung semua oleh Joglo Kumpul, diselesaikan secara kekeluargaan,” pungkasnya. (mha/ida)