
RADARSEMARANG.ID, SEMARANG – Setiap tahun dalam penanggalan Imlek, ada pemilik shio yang diyakini punya nasib kurang baik alias ciong. Karena itu, Kelenteng TITD (Tempat Ibadah Tri Dharma) Tay Kak Sie Semarang menggelar upacara Po Un dan Ciswak sebagai tolak bala.
Sembahyang Poo Un digelar Jumat (27/1) kemarin. Umat TITD membakar 400 orang-orangan dan replika kapal dari kertas.

Sekretaris Yayasan Kelenteng Tay Kak Sie Ivan Eko Harahap menjelaskan Po Un merupakan ritual tolak bala atau tambal nasib.
“Harapannya, tahun ini yang tidak selaras bisa diselaraskan,” katanya didampingi Wakil Ketua Budi Nur dan Ketua Yayasan Kelenteng Tay Kak Sie Tanto Hermawan.

BAKAR REPLIKA KAPAL: Pemilik shio yang diyakini punya nasib kurang baik alias ciong Kelenteng Tay Kak Sie Semarang menggelar upacara Po Un dan Ciswak sebagai tolak bala, kemarin. (NUR CHAMIM/ JAWA POS RADAR SEMARANG)

Sedangkan Ciswak, lanjut dia, merupakan ritual buang sial. “Masih satu rangkaian tetapi beda. Kalau di tempat kami, Po Un atau tambal nasib, kalau Ciswak lebih ke buang sial,” jelasnya kepada Jawa Pos Radar Semarang.
Dijelaskan, ritual Po Un meminta perlindungan untuk tahun kelinci dari yang suci. Ritualnya dimulai dari doa bersama yang dipandu oleh sembilan pendeta.
Para pendeta membacakan parita diiringi satu set alat liamking, seperti tambur, lonceng, dan simbal. Dilanjutkan membakar kertas toakim atau kertas emas, lalu membakar 400 orang-orangan dan replika kapal dari kertas.
Sebanyak 400 orang-orangan terbuat dari kertas ini diberi nama, alamat, dan shio sesuai umat yang memohon berkah.
“Kemarin kita buka pendaftaran. Agar diselamatkan lah. Agar tahun ini lebih baik,” kata Ivan.
Wakil Ketua Yayasan Kelenteng Tay Kak Sie Budi Nur menambahkan, ritual Po Un digelar sesuai tanggal almanak, yang sebelumnya mencari tanggal yang baik untuk memohon berkah dan perlindungan. Karena terdapat 12 shio, di mana shio-shio tertentu memiliki ciong besar atau tidak memiliki keselarasan dan bermasalah.
“Sehingga orang-orangan ini diberi nama mereka yang memiliki shio ciong besar ini. Kita meminta pengawalan sepanjang tahun ini,” ujarnya.
Adapun shio ciong besar tahun ini, yakni shio kelinci, ayam, tikus, dan kuda. Sedangkan shio kambing, kerbau, dan babi, memiliki ciong kecil.
Para simpatisan yang mengikuti akan mendapatkan berkat setelah mengikuti sembahyang Po Un. “Berkat ini untuk dimakan bersama-sama dengan keluarga,” katanya. (fgr/aro)