
RADARSEMARANG.ID, Semarang – Program urban farming menjadi salah satu upaya untuk memperkuat ketahanan pangan. Hal itu yang tengah digencarkan Pemkot Semarang. Tidak hanya menyasar warga permukiman, tapi juga di lingkungan pendidikan.
Pihak sekolah juga diminta mengenalkan dan mengajarkan anak didiknya mengenai urban farming.

Seperti yang dilakukan SDN 4 Sampangan 01 kemarin (24/1). Sebanyak 112 anak dari kelas 1 dan kelas melakukan pembelajaran langsung dengan mengunjungi Kelompok Wanita Tani (KWT) Puspitasari. Terlihat siswa antusias belajar cara menanam dan merawat tanaman.
Sebut saja Adinda Trinidaputri, Ivan, Zifen, dan Nabila. Mereka tergabung dalam satu kelompok, antusias menanam biji cabai, kangkong, sawi, dalam polibag. Setelah menanam di KWT, mereka pun membawa hasil tanamannya.

“Ini sangat asyik dan menyenangkan. Setelah ini saya mau menanam di rumah,” tutur siswi yang tinggal di Menoreh Timur V RT 1 RW 1 ini.
Sementara itu, salah satu wali murid, Diyah terlihat serius memperhatikan buah hatinya yang asyik menanam cabai.
“Tadi yang ditanam cabai dulu, lalu kangkung. Dikasih biji sawi untuk disemai. Anak-anak sangat antusias. Ini sangat bermanfaat agar mereka menanam di rumah dan di sekolah,” kata ibu dari Zio, siswa kelas 1 A ini.
Sementara itu, guru kelas 4 SDN Sampangan 01, Yosi Aprilia Kusumaningrum menjelaskan, kunjungan ke KWT ini bertujuan untuk kewirausahaan.
“Hasil yang kita tanam ini akan kami jual, tetapi untuk saat ini kami kan memperkenalkan menanam dulu agar para siswa mengetahui cara menanam, pembibitan, dan merawat dengan benar,” katanya didampingi Kepala SD Negeri Sampangan 01, Iswandi.
Ke depan pihak sekolah akan menggelar urban farming di lahan belakang sekolah seluas 100 meter dengan menggunakan polibag. “Kami berharap ini menjadi bekal bagi para murid untuk berwirausaha maupun berwiraswasta,” katanya. (fgr/zal)