RADARSEMARANG.ID, Semarang – Olahraga lempar pisau kapak (spin, no spin, halfspin, kapak) yang dilakukan Universtias Negeri Semarang (Unnes) selama satu tahun penuh, mendapat penghargaan dari Lembaga Prestasi Indonesia dan Dunia (Leprid).
Pemrakarsa Lempar Pisau Kapak, Noorochmat Isdaryanto, mengatakan, dalam satu tahun ia melakukannya setiap hari. Disusul oleh keluarganya dua bulan terakhir. “Olahraga lempar pisau kapak itu bisa dilakukan satu tahun, dilakukan pagi siang dan malam. Ternyata cukup nikmat,” jelasnya.
Noorochmat menambahkan, jika ada yang ingin memecahkan rekor tersebut, maka harus melemparkan pisau kapak selama satu tahun dan disusul keluarganya selama dua bulan. Kendati demikian, pemecah rekor baru juga harus melakukan penelitian selama tiga tahun. Selain itu, ia memperjuangkan menjadi materi di perguruan tinggi.
“Apakah dia bisa berpengaruh sehingga kampus menyediakan fasilitas lapangan lempar pisau. Itulah beberapa tahapan jika harus memecahkan rekor,” ujar Dosen Filsafat Pancasila itu.
Ketua Leprid, Paulus Pangka, menjelaskan sebelumnya, Unnes telah menorehkan 33 prestasi dan dicatat oleh Leprid. Lempar pisau kapak dilakukan setiap hari sejak tanggal 1 Januari 2021 sampai dengan 31 Desember 2021 lalu. “Jadi Unnes ini tiada hari tanpa prestasi,” jelasnya. (fgr/zal)