
RADARSEMARANG.ID, Semarang – Akhirnya, Dinas Perdagangan (Disdag) Kota Semarang mau melakukan evaluasi penataan pedagang di Kawasan Pasar Johar. Setelah mendapatkan aksi protes keras para pedagang. Termasuk sampai wadul Komisi B DPRD Kota Semarang beberapa waktu lalu.
Kepala Dinas Perdagangan Kota Semarang yang baru Nurkholis mengatakan, akan melibatkan pedagang dalam evaluasi bersama-sama tersebut. Baik terkait penempatan pedagang di kios maupun loss. Termasuk pedagang yang belum mendapatkan tempat. “Tujuannya agar permasalahan yang ada bisa cepat selesai,” katanya usai melakukan audiensi dengan Komisi B DPRD Kota Semarang, Selasa (18/1).

Menurutnya, evaluasi tersebut dalam rangka mencari titik temu masalah yang terjadi. Sehingga semua pedagang bisa tertampung dan tertata. Selain itu, pedagang yang tidak bisa tertampung di tempat lamanya, akan dicarikan solusi lainnya. “Kami akan menggunakan pendekatan yang humanis dan historis. Untuk sistem zonasi, itu dari sisi teknis dan normatifnya,” tuturnya.
Terkait tuntutan pedagang yang meminta agar penataan bisa rampung sebelum Ramadan, menurutnya Pemkot juga berkeinginan sama. Yakni persoalan yang ada harus bisa selesai agar pedagang tidak mengalami kerugian.

“Kalau sebelum Ramadan belum tertata, pedagang dan pemerintah sama-sama rugi. Pemerintah rugi karena tidak ada pendapatan dari PAD, pedagang rugi karena tidak bisa berdagang,” terangnya.
Sementara itu, Ketua Komisi B DPRD Kota Semarang Joko Susilo mengatakan, rapat kali ini sudah mulai ada titik temu terkait keluhan dan permasalahan yang ada sebelumnya. Menurutnya, dalam waktu dekat akan kembali rapat atau audiensi dengan melibatkan pedagang dan Dinas Perdagangan, agar persoalan penataan bisa segera selesai.
“Saya lihat titik temunya sudah mulai mengkerucut. Kami agendakan pertemuan antara Dinas Perdagangan, dewan, dan pedagang. Paling tidak minggu depan. Harapannya kepala dinas yang baru ini, bisa menyelesaikan permasalahan yang ada,” tambahnya. (den/ida)