
RADARSEMARANG.ID, Semarang – Peristiwa kebakaran di ruang magnetic resonance imaging (MRI) RSUP dr Kariadi Semarang masih terus dilakukan penyelidikan oleh kepolisian. Polrestabes Semarang membentuk tim khusus untuk mengusut tuntas penyebab dan melakukan penyelidikan terkait SOP ruang MRI.
Kapolrestabes Semarang Kombespol Irwan Anwar mengungkapkan, pembentukan tim khusus kasus kebakaran di RSUP dr Kariadi Semarang ini untuk mencari titik terang penyebab kebakaran tersebut. Harapannya, supaya dapat menjadikan bahan evaluasi agar kasus ini tidak terulang di kemudian hari.

“Tim yang diturunkan nanti gabungan dari anggota Satreskrim Polrestabes. Saya harapkan mereka bekerja secara profesional. Tidak menutup kemungkinan kita akan panggil manajemen rumah sakit,” ungkapnya kepada Jawa Pos Radar Semarang, Senin (3/1/2022).
Pihaknya juga telah melakukan hasil penyelidikan sementara terkait penyebab kebakaran yang terjadi, Kamis (30/12/ 2021) sekitar pukul 18.30 tersebut. Hasil penyelidikan sementara, diduga pemicu munculnya api akibat korsleting listrik.

“Hasil penyelidikan sementara dugaan kebakaran karena electrical failure atau gangguan kelistrikan. Kepastiannya kita menunggu hasil labfor,” jelasnya.
Meski demikian, tidak menutup kemungkinan kepolisian juga melakukan penyidikan lain terutama dengan SOP ruang MRI. Termasuk penyelidikan beserta detail instalasi kelistrikan di ruang tersebut.
“Kita akan memintai keterangan dari saksi ahli tentang ruang MRI tersebut baik dari sisi bangunan dan kelistrikannya. Atau dari pihak-pihak lain terkait bangunan ruangan tersebut,” katanya.
“Saya perintahkan Kasat Reskrim untuk bentuk tim khusus guna penyidikan kasus kebakaran ini,” imbuhnya.
Kasatreskrim Polrestabes Semarang AKBP Donny S Lumbatoruam mengatakan hal sama yang diungkapkan Kapolrestabes Semarang.
“Iya, kita akan membentuk tim khusus. Apakah sesuai SOP atau tidak, kita masih melakukan penyelidikan,” tegasnya.
Pasca kejadian, Inafis Polrestabes Semarang dan Lafbfor Polda Jateng melalukan olah TKP di ruang MRI pada Jumat (31/12/2021) lalu. Selain itu, sejumlah saksi juga telah dimintai keterangan untuk bahan penyelidikan.
“Kalau saksi yang sudah diperiksa ada delapan orang. Iya, ada dari pihak rumah sakit,” katanya. (mha/aro)